Yogyakarta, DIY - Pertemuan antara Pemda DIY bersama perwakilan dari warga di sekitar TPST Piyungan, Kelurahan Sitimulyo, Bantul akhirnya menemui titik terang.
Depo Tamansari yang telah menampung sampah warga dan menumpuk sejak hari Sabtu (7/5/2022), mulai terangkut oleh kendaraan sampah menuju ke TPST Piyungan.
Salah satu petugas dari Depo Tamansari, Supaat mengatakan, Pagi tadi sampah yang menumpuk sejak hari sabtu (7/5/2022) mulai diangkut ke TPST Piyungan. Berat sampah yang telah terkumpul sejak hari sabtu mencapai sekitar 25 ton hanya pada Depo Tamansari.
“Ini baru mau di angkat, sekarang yang pertama. Biasanya dua kali angkat, tapi tergantung volume sampahnya, bisa juga tiga kali. Kalau di sini hari biasa minimal 15 ton, tapi ini kelihatannya sudah sampai 25 ton, karena dari sabtu sudah tidak bisa buang”, tutur Supaat.
Sementara itu di Depo Serangan, terlihat sampah sudah mulai berkurang karena sudah terangkut pagi tadi sekitar pukul 05.00 WIB. Namun jumlah sampah yang menumpuk tidak sebanyak di Depo Tamansari. Sampah yang menumpuk sejak hari Sabtu di Depo Serangan dapat diperkirakan sekitar 7 ton.
“Hari ini sudah ada evakuasi sampah dari jam 05.00 WIB pagi tadi baru buang ke TPST Piyungan. Baru satu truk yang sudah kesini, sekarang sudah separo sampah yang masih di sini," Ujar Chandra, salah satu petugas di Depo Serangan.
"Ini masih nunggu lagi truk ke dua. Sampah dari kemarin yang menumpuk disini ada 7 ton. Yang buang ke sini kebanyakan warga Wirobrajan, tapi dari luar kota Yogyakarta juga banyak. Dari Sleman, Bantul juga ada," lanjutnya.
Hingga pagi tadi, beberapa warga yang datang masih belum bisa membuang sampahnya karena masih menunggu kendaraan sampah untuk mengangkut tumpukan sejak hari Sabtu. Menurut Bowo, salah seorang petugas pengambil sampah keliling, ia pun masih menunggu sampah pada gerobaknya terangkut oleh truk.
Bowo mengatakan hari ini masih tidak bisa mengambil sampah di permukiman karena gerobak sampah miliknya masih menunggu di Depo untuk membuang sampah yang ia ambil Sabtu lalu.
“iya ini (gerobak sampah) punya saya, itu sampah yang hari Sabtu belum dibongkar. Saya ambil di kampung Wirobrajan, ini nanti bongkar sampah yang hari sabtu terus saya ambil sampah yang hari ini di kampung. Soalnya kan sudah pada menumpuk di rumah-rumah itu," ungkap Bowo
"Mungkin nggak bisa semua hari ini selesai. Harusnya saya setiap hari ambilin sampah warga, setiap pagi saya muter. Kalau dua hari sekali saya keberatan ngambilnya, numpuk” jelasnya. (Kmr)
Load more