Sleman, DIY - Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Arif Satria mengatakan, ICMI harus menjadi rumah bagi umat Islam. Oleh karenanya, ICMI juga harus satu frekuensi dengan perubahan dan umat Islam.
Menurut Arif, para cendekiawan muslim yang tergabung dalam ICMI perlu mengoptimalkan perannya sebagai pendorong perubahan dan menjadi inspirator dari setiap dinamika dan persoalan dalam masyarakat. Selain itu, cendekiawan juga perlu menjadi perekat keragaman.
Terlebih, peran cendekiawan tersebut sangat strategis pasca pandemi Covid-19. Sejak pandemi ini melanda dua tahun silam, semua negara di dunia belajar dari nol bagaimana mengatasi perubahan tidak direncanakan yang disebabkan oleh virus.
"Yang menentukan masa depan untuk keluar dari masalah pasca pandemi adalah kecepatan belajar. ICMI harus menjadi inspirator dalam proses pembelajaran itu dan menjadi pendorong perubahan yang lebih baik," terang Arif
Ketua ICMI DIY, Mahfud Sholihin mengatakan, pihaknya siap menjadi inspirator untuk perubahan yang mendorong kemajuan masyarakat Yogyakarta.
"Organisasi intelektual muslim ini ingin menjadi inklusif, menjadi poros rumah perubahan, inspirasi, budaya, dan perubahan," ujar Mahfud.
Load more