Peran menjadi rumah perubahan, menurut dia, ICMI ingin membumi, tidak hanya melakukan kerja intelektual, juga ingin masuk pada ranah nyata atau dimensi praksis.
"Kami tidak ingin berada di menara gading. Sebaliknya kami ingin mengintegrasikan gagasan dan pelaksanaan atau mendorong gagasan membumi, yang mengedepankan gerakan nyata dengan mengoperasionalkan gagasan dalam berbagai agenda aksi di masyarakat, yang berbasis pada integrasi gerakan ilmu amaliah, dan amal ilmiah," urainya.
Mahfud melanjutkan, alasan pentingnya masuk ranah praksis karena kondisi masyarakat pasca pandemi memerlukan dorongan agar bangkit dalam kehidupan untuk memulihkan dampak Covid-19.
Berpijak pada peran perubahan itu, ICMI membuka diri kepada persoalan publik, dengan menjadi rumah inspirasi.
"Kami ingin menjadi rumah lahirnya keragaman gagasan baru untuk kemajuan dan perubahan," ucap Mahfud.
Peran lainnya, ICMI DIY ingin menjadi rumah kebudayaan dan perubahan yang didasari situasi sosial Yogyakarta sebagai pendulum kebudayaan. ICMI DIY bertekad untuk berpartisipasi dalam mengawal kematangan pelaksanaan demokrasi menuju kehidupan berbangsa, sesuai cita-cita para founding fathers, nilai-nilai kemanusiaan yang berbasis pada misi dan visi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sementara itu Rektor UII Fathul Wahid, dalam sambutannya mengemukakan, peran cendekiawan sangat penting untuk kemajuan sebuah bangsa, dengan berbagai alasan. Beberapa di antaranya adalah kekuatan yang dimiliki oleh cendekiawan.
Load more