Yogyakarta, DIY - Pasca OTT KPK terhadap mantan wali kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti dan ASN di Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta, seorang warga sekaligus aktivis Dodok Jogja menggelar aksi cukur gundul. Aksi dilakukan sebagai simbol dukungan kepada KPK yang telah memangkas korupsi di Pemkot Yogyakarta.
Dodok menyampaikan, aksi dilakukan sebagai pengingat agar setiap pemimpin sejatinya memihak pada kesejahteraan rakyat bukan sebaliknya melakukan korupsi untuk diri pribadi.
"OTT KPK menjadi awal langkah pemberantasan korupsi di Yogyakarta. Dari mantan Wali kota, lalu ada juga Kepala Dinas berarti korupsi sudah terstruktur, saya berharap penindakan dilakukan tidak berhenti di sini," ungkapnya.
Dalam aksinya, rambut gondrong Dodok Jogja lalu diikat menggunakan tali rafia dan diikatkan ke papan tulisan Balaikota Yogyakarta. Kemudian, satu persatu aktivis dan masyarakat anti korupsi melakukan ritual memangkas rambut Dodok Jogja sebagai simbol KPK telah mulai memangkas pelaku korupsi.
Aksi cukur gundul ini sebagai bentuk gerakan untuk mengingatkan kepada setiap pejabat publik, dan para pemimpin di daerah tidak hanya untuk bekerja, namun juga berpikir meningkatkan keaejahteraan rakyat.
"Setiap pemimpin sejatinya memikirkan nasib rakyat, bukan memikirkan kepentingan pribadi maupun golongannya," ungkap Dodok.
Dodok berharap setiap pelaku korupsi yang merugikan negara dan bangsa ditindak tegas dan segera diproses sesuai aturan yang berlaku. Ia berharap aksi cukur gundul sebagai gerakan moral yang kritis untuk bersama-sama memberantas korupsi di Indonesia.
Tak hanya sekali, aksi dilakukan Dodok sebagai upaya agar kota Yogyakarta menjadi kota yang bersih dari praktik-praktik yang merusak lingkungan dan menolak pembangunan yang tidak memperhitungkan dampak lingkungan.
Salah satu aksinya yakni aksi mandi pasir sebagai protes terkait maraknya pembangunan hotel yang dilakukan pada Agustus 2014 lalu di mana saat itu warga kampung Miliran Kota Yogyakarta terimbas pembangunan sebuah hotel.
Pada Februari 2016 lalu, Dodok juga menggelar sejumlah aksi di depan kompleks Balaikota Yogyakarta, sebagai bentuk perlawanan terhadap kebijakan yang tidak pro rakyat. (Nur/dan)
Load more