Panelis lainnya adalah Yose Rizal Damuri selaku Executive Director CSIS sekaligus Executive Co-Chair T20, Linda Yanti Sulistiawati, selaku ahli hukum internasional dari UGM, serta Maria Angela Putri, mewakili Mahasiswa UGM.
“Sejak sebelumnya kita telah menghadapi persoalan terkait pangan global, namun hal ini semakin diperparah dengan agresi Rusia di Ukraina serta masalah iklim,” ucap Anna Lührmann, Menteri Negara bidang Eropa dan Iklim yang bertindak sebagai moderator dalam diskusi ini.
Rektor UGM Ova Emilia menyambut kedatangan Presiden Jerman ke Universitas Gadjah Mada. Selain jajaran pimpinan UGM, diskusi ini juga diikuti oleh sejumlah mahasiswa UGM serta alumni perguruan tinggi Jerman yang saat ini mengabdi di UGM sebagai dosen di berbagai fakultas.
“Atas nama masyarakat Universitas Gadjah Mada saya menyambut kedatangan Presiden Frank-Walter Steinmeier. Kami merasa sangat terhormat mendapatkan kunjungan dari Bapak Presiden,” terang Ova Emilia dalam sambutannya.
Ova mengungkapkan, Jerman dan Indonesia merupakan dua sahabat baik. Jerman bahkan telah menjadi tempat pelatihan bagi banyak akademisi Indonesia, termasuk bagi banyak pengajar di UGM.
“Presiden ketiga Indonesia, Presiden Habibie, juga merupakan lulusan Jerman. Sementara itu UGM menjadi tempat belajar dari Presiden Indonesia saat ini, Presiden Joko Widodo. Ada kesamaan ini yang membuat ikatan kita lebih kuat,” ungkapnya.
Ova menyampaikan, interaksi Indonesia dan Jerman sangat penting dalam konteks geopolitik dan teknologi. Sementara itu, di bidang pendidikan, UGM menjadi salah satu perguruan tinggi Indonesia yang telah memiliki hubungan kerja sama yang intensif dengan institusi pendidikan di Jerman.
Load more