Gunung Kidul, DIY - Setelah 2 pekan ditutup menyusul peningkatan jumlah hewan ternak yang positif penyakit mulut dan kuku (PMK), pasar hewan di Gunung Kidul kembali dibuka. Akan tetapi, bukannya ramai, penjualan hewan di pasar justru anjlok.
Menurut Pengelola Pasar Hewan Siyonoharjo, Kapanewon Playen, Isnaning Suindarti, transaksi jual beli hewan ternak mengalami penurunan hingga separuh dari biasanya.
"Baik pembeli, maupun pedagang yang datang ke sini turun sampai 50 persen," kata Isnaning, Sabtu (18/06/2022).
Sepinya kondisi pasar ini tak lepas dari peningkatan junlah hewa yang positif PMK. Kekawatiran para pembeli ini bisa dimaklumi, mengingat virus PMK dapat dengan cepat menular ke hewan ternak yg ada di rumah mereka. Akibatnya, harga ternak yang diperjualbelikan mengalami penurunan cukup signifikan, yakni mencapai Rp 6 juta per ekor untuk sapi.
"Sapi dengan ukurannya besar biasanya bisa sampai Rp 30 juta, ini tadi harganya jadi Rp 24 juta," ungkapnya.
Setelah dibukanya kembali Pasar Hewan Siyonoharjo, Isnaning mengaku menemukan belasan ternak suspek PMK. Ia berharap, pedagang dan pembeli tidak terlalu resah karena langkah antisipasi mandiri bisa dilakukan dalam mencegah meluasnya penularan.
"Yang penting harus jeli dan mengenali ciri-ciri ternak yang terpapar PMK," imbuh Isnaning.
Load more