Gunungkidul, DIY - Guna menekan penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak di Gunungkidul, Yogyakarta,berbagai upaya kini tengah dilakukan. Salah satunya yaitu dalam hal transaksi jual beli ternak.
"Mereka (penjual dan pembeli) sudah mulai kami arahkan untuk transaksi jual beli lewat pesan WhatsApp," kata Isnaning, Senin (20/06/2022).
Transaksi ternak di pasar hewan, lanjutnya, membuat potensi penyebaran PMK kian meningkat. Sementara jika dilakukan secara daring (online), maka transaksi cukup dilakukan dari rumah masing-masing.
Pihak pasar memfasilitasi dengan membuat grup percakapan yang berisi 70 pedagang sebagai anggotanya. Lewat grup ini, para pedagang melakukan penawaran ternak yang hendak dijualnya ke pembeli.
"Jadi seperti perdagangan online pada umumnya, negosiasi dilakukan secara daring, kalau sepakat harganya, ternak bisa langsung diambil sendiri atau diantar," terang Isnaning.
Selain untuk transaksi, isnaning mengatakan, pihaknya juga memanfaatkan grup percakapan ini untuk menyampaikan informasi terkait PMK, mulai cara penanganan hingga perkembangan terakhir (update) kasus ini.
"Bahkan dokter hewan juga ada didalam grup, sehingga peternak bisa berkonsultasi dan cepat melapor jika ada indikasi PMK pada ternaknya," ungkapnya.
Saat ini, sejumlah pembeli ternak di Gunungkidul lebih memilih membeli ternak langsung pada petani di pedesaan. Hal ini seperti yang dilakukan Seperti Wawan (42), pembeli asal Kalurahan Mulo, Wonosari.
Pembelian langsung ini, menurutnya sudah biasa dilakukan, terlebih menjelang Idul Adha seperti saat ini.
"Jadi nanti bayar dulu, kalau sudah dekat hari H (Idul Adha), baru ternaknya diambil," ungkap Wawan. (Ldhp/Buz)
Load more