Gunungkidul, DIY - Terkait dengan penganiayaan yang menimpa YTL (14), seorang remaja di Gunungkidul, Yogyakarta yang dipaksa mengaku telah melakukan pencurian tabung elpiji, keluarga korban berharap polisi serius menangani kasus tersebut.
"Jadi kalau mau keluar rumah selalu minta diantar, karena masih takut. Padahal biasanya kemanapun dia pergi sendiri," kata Ribut, Kamis (23/6/2022).
Bahkan, lanjut Ribut, semalam anaknya tidur saja minta ditemani. Dia berharap polisi serius menangani kasus ini. Selain berharap status hukum pelaku, juga dampak trauma yang dialami oleh anaknya.
"Kami sudah didatangi tim dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perlindungan Anak dan Perempuan, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos-PPPA) Gunungkidul, untuk memberikan pendampingan," ungkapnya.
Sebelumnya, YTL (14), seorang pelajar SMP warga Kapanewon Karangmojo, Gunungkidul, telah mengalami tindakan penganiayaan pada Senin (20/6/2022) dini hari. Saat itu ia dijemput oleh seorang temannya, minta ditemani membeli bensin.
Bukannya menuju tempat yang dituju, korban justru dibawa ke salah satu rumah warga. Di tempat itu, korban dipaksa untuk mengakui aksi pencurian tabung gas elpiji.
Karena tidak merasa mencuri dan menolak tuduhan tersebut, korban dianiaya oleh sejumlah orang. Tak hanya itu, aksi penganiayaan tersebut direkam dan disebarkan di media sosial oleh salah satu pelaku.
Akibatnya, YTL mengalami luka di bagian wajah, kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polres Gunungkidul. (Ldhp/Buz)
Load more