Gunungkidul, DIY - Miris, banyak sekolah di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta kekurangan murid. Hal tersebut diketahui dari hasil Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2022-2023, yang telah diumumkan pada Jumat (24/6/2022) lalu.
"Jumlahnya bervariasi. Ada yang hanya ada satu murid, bahkan ada juga yang sampai ratusan bangku yang masih kosong. Jadi yang kekurangan murid untuk sekolah negeri ada 36 sekolah, dan yang swasta ada 39 sekolah," kata Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Gunungkidul, Tijan, Senin (27/6/2022).
Tijan menegaskan, saat ini ada 75 SMP di Kabupaten Gunungkidul mengalami kekurangan murid. Hal ini terlihat pada kuota penerimaan yang lebih sedikit dari daya tampung yang tersedia. Sedangkan sekolah yang memenuhi daya tampung ada sebanyak 32 SMP.
“Memang banyak, tapi kekurangan murid paling banyak dialami oleh sekolah swasta. Namun sekopah negeri juga ada yang kekurangan, terutama sekolah yang ada di pinggiran,” ungkapnya.
Penerimaan siswa baru, lanjut Tijan, masih didominasi zonasi sebesar 50. Sementara yang lainnya berasal dari jalur perpindahan orang tua 5%, prestasi 30% dan afirmasi 25%.
Selain itu, dinas pendidikan juga membuka Kelas Khusus Olahraga (KKO), meski tidak semua sekolah membuka kelas ini. KKO hanya dibuka di SMP Negeri 1 Saptosari, SMP Negeri 1 Playen, SMP Negeri 1 Ngawen dan SMP Negeri 1 Rongkop.
“Antusias siswa masuk lewat jalur KKO ini terbilang tinggi, tapi data pastinya bisa dilihat di masing-masing sekolah,” imbuhnya.
Terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan, Gunungkidul, Winarno, mengungkapkan, akan adanya SMP yang kekurangan murid sudah diprediksi sejak awal persiapan PPDB. Menurutnya, daya tampung yang dimiliki lebih banyak, dibanding calon siswa yang akan diterima.
Untuk tingkat SMP misalnya. Daya tampung yang dimiliki (gabungan sekolah negeri dan swasta) ada sebanyak 10.676 anak. Namun, jumlah siswa yang diterima dari PPDB online hanya 7.106 anak.
"Kondisi ini tidak hanya terjadi pada jenjang SMP, kekurangan murid juga terjadi di tingkat SD,” pungkasnya. (Ldhp/Buz)
Load more