Gunungkidul, DIY - Pemetaan wilayah yang berpotensi mengalami krisis air bersih dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, DI Yogyakarta. Namun data ini diperkirakan masih bisa terus berubah.
"Hal tersebut mengacu pada data wilayah terdampak di tahun 2021 lalu. Sebagian besar dari 13 kapanewon tersebut berada di zona selatan. Biasanya wilayah tersebut mengawali kekeringan di wilayah Gunungkidul setiap kali musim karau tiba," kata Purwono, Selasa (2/08/2022).
Rinciannya, lanjut Purwono, mengacu pada data 2021, ada 41 kalurahan dan 338 pedukuhan yang berpotensi terdampak krisis air bersih. Sementara dari angka tersebut, warga yang berpotensi terdampak bisa mencapai 28,511 Kepala Keluarga.
"Sedangkan di zona tengah, seperti Playen, Wonosari, Karangmojo, dan Nglipar, masih aman. Begitu juga dengan zona utara" jelasnya.
Pendataan pada wilayah yang berpotensi mengalami krisis air bersih sampai saat ini masih berlangsung.
Purwono mengklaim, untuk wilayah yang terdampak kekeringan pada tahun ini diprediksi lebih rendah dibanding tahun lalu. Hal ini mengacu pada informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dimana pada musim kemarau ini merupakan jenis yang basah.
Load more