Kulon Progo, DIY - Seorang pelajar sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menghabiskan sebagian besar waktunya untuk merawat bibinya yang lumpuh.
Mereka hidup berdua sejak Salbiah nenek Fahril, atau ibu dari Nur, meninggal dunia pada pertengahan Desember 2021 lalu. Sementara suami Salbiah sudah terlebih dulu berpulang sejak Nur masih bayi. Kedua orang tua Fahril sudah berpisah dan kini hidup di luar kota.
Tugas menjaga dan merawat Nur, menjadi tanggungan Fahril Wahyu Endriyanto (14). Siswa kelas VII, salah satu Mts Negeri di Kulon Progo ini, membagi waktunya bersekolah dan merawat sang bibi, utamanya untuk urusan makan dan membereskan ranjang. Selayaknya bakti anak terhadap ibunya, Fahril merawatnya dengan penuh kasih sayang.
"Ya paling nyuapin tante, terus nemenin tante gitu kalau ngerjain PR paling dideketin tante juga. Terus nyuci baju, kadang nyuci baju tante juga. Sama kalau malem itu kan tante di luar, terus masuknya diangkat menuju ke kamar. Digendong gitu," ujar Fahril Kamis (4/8/2022)
Nur menderita penyakit polio. Penyakit itu memicu kelumpuhan di tubuhnya. Selain itu, dia juga tidak bisa berkomunikasi seperti manusia normal. Kondisi tersebut membuat seluruh aktivitasnya terganggu. Sisa hidupnya pun dihabiskan di atas ranjang.
Tugas ini tidak diembannya sendiri. Fahril mendapat bantuan dari salah satu budhenya, atau kakak Nur nomor dua yang rutin datang ke rumahnya setiap sore hingga malam.
Load more