Gunungkidul, DIY - Krisis air bersih dialami sejumlah wilayah di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta pada musim kemarau tahun ini. Program penyaluran (dropping) air bersih kini dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
"Sebulan terakhir kami sudah salurkan lebih dari 40 tangki air bersih," Kata Purwono, Jumat (26/08/2022).
Dropping air bersih, ungkap Purwono, sudah menyasar setidaknya 4 kapanewon, diantaranya Kapanewon Rongkop, Panggang, Purwosari, dan Saptosari.
Namun demikian, ia menyebut hanya titik tertentu saja yang menerima droping air bersih, mengingat droping hanya akan dilakukan setelah ada permohonan dari masyarakat berikut survei dari tim BPBD Gunungkidul.
"Droping air diutamakan bagi titik-titik yang belum terjangkau oleh layanan pipa PDAM," ungkapnya.
Seperti beberapa hari lalu misalnya. Droping air bersih dilakukan di wilayah RT 3 RW 4 Pedukuhan Sumber, Kapanewon Saptosari, dimana sejumlah armada tangki dikerahkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga setempat.
"Bantuan air bersih tersebut sifatnya hanya stimulan atau untuk kedaruratan. Sehingga diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan bantuan ini secara bijak dalam menggunakan air selama musim kemarau ini," ujarnya.
Terpisah, Lurah Planjan, Muryono Asih Sulistyo, mengungkapkan, di wilayahnya ada dua pedukuhan yang masih sering mengalami kesulitan mendapatkan air bersih manakala musim kemarau tiba, yakni Padukuhan Sumber dan Pedukuhan Legundi.
Kesulitan itu disebabkan karena memang kondisi dua padukuhan ini secraa geografis berada di atas perbukitan. Maka tak heran, jika air bersih dari PDAM sulit dialirkan, dan membuat warga bergantung pada bnatuna droping air bersih.
"Namun kami sudah berkoordinasi dengan PDAM dan BPBD untuk bisa dibangun instalasi jaringan pipa air di lokasi tersebut. Semoga bisa segera terealisasi," pungkasnya. (Ldhp/Buz)
Load more