Adapun motif penganiayaan ini menurut Rony ada 2 macam. Pertama, para pelaku melakukan aksi balas dendam karena sebelumnya mengaku pernah diserang oleh kelompok suporter BCS.
Namun polisi masih mendalami kebenaran pengakuan dari para tersangka tersebut. Rony masih akan mengecek apakah ada laporan polisinya atau tidak.
"Yang kedua adanya provokasi dari salah satu tersangka J yang anak di bawah umur bahwasanya dia memprovokasi orang situ dia dikejar oleh rombongan suporter BCS," terangnya.
Dari tangan para tersangka, polisi mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya 7 buah botol molotov, 3 pipa besi, 1 buah sangkur, pedang, celurit kecil, stik, dan celurit besar, serta 2 buah kembang api.
"Alat-alat ini memang sudah dipersiapkan sama mereka. Sudah dipersiapkan berarti memang ada perencanaan awal untuk kisruh lah," ucap Ronny.
Peristiwa meninggalnya Aditiya merupakan yang kedua kalinya menimpa suporter PSS Sleman dalam satu bulan ini. Sebelumnya, Tri Fajar Firmansyah juga meregang nyawa pada 2 Agustus lalu akibat kerusuhan suporter di kawasan Babarsari pada 25 Juli 2022.
"Kejadian ini tidak sekali dan sudah berulang-ulang. Saya ada datanya ada faktanya, makanya kalau memang dari kelompok Brajamusti saya akan telusuri, contoh di Mirota Babarsari yang pembunuhan juga, ya itu dari Brajamusti (pelakunya)," tegasnya.
Load more