Bahkan sejak awal sudah banyak masukan dan penolakan dari warga Gunungkidul terkait proyek tersebut.
Ervan menilai, dibuatnya monumen tobong gamping justru akan mencoreng citra Gunungkidul yang saat ini sudah terbangun dengan baik.
Hal tersebut tak lepas dengan tobong gamping yang berkaitan erat dengan kegiatan eksploitasi sumber daya alam tambang batu kapur.
"Aksi ini akan terus kami lakukan hingga tuntutan kami mendapatkan perhatian dari Pemkab Gunungkidul," ujar Ervan,
Terpisah, Ketua DPRD Gunungkidul, Endah Subekti, menyatakan, sudah memberikan rekomendasi terkait rencana pembangunan monumen tobong gamping, yang merupakan bagian dari program revitalisasi wajah Kota Wonosari.
"Rekomendasi sudah dilayangkan pada April 2022, namun tidak mendapat tanggapan," kata Endah.
Selain menjadi simbol eksploitasi alam, Endah menyebut, Tobong Gamping tidak memiliki nilai filosofis. Justru kehadiran monumen itu sebagai ikon baru dianggap tak efektif.
Load more