Bantul, DIY- Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Yogyakarta memberi perhatian khusus dan memberi skala prioritas atas ditemukan kasus meninggalnya dua balita akibat gagal ginjal akut di RSUP Dr Sardjito.
“ Saya terkejut mendengar kabar dari RS Dr Sardjito kemarin (Rabu,19/10/2022) sore tentang dua korban dari enam yang meninggal karena gagal ginjal akut berasal dari Bantul. Terlebih lagi keduanya balita berusia kurang dari satu tahun,” ungkap Agus Budi Raharja.
Agus mengakui terhadap kasus tersebut pihaknya sama sekali belum mengetahui. Hanya info yang sekarang dipegang bahwa balita ini berasal dari Kecamatan Piyungan dan Kecamatan Sedayu dengan rentang umur 7 sampai 11 bulan.
Oleh karena itu, Tim epidemiologi bekerja cepat dengan tujuan untuk mengetahui riwayat kesehatan kedua korban, jenis makanan yang dikonsumsi, latar belakang keluarga, dan maupun penanganan awal kesehatan.
“Ini menjadi prioritas yang nantinya hasil dari temuan tim akan kita sampaikan ke pusat. Karena kasus ini menjadi pertanyaan dan berbeda dengan kasus lainnya. Menyerang balita kurang yang berusia kurang dari setahun,” tandas Agus.
Adapun tim epidemiologi, imbuh Agus, terdiri dari Puskesmas, Dinas Kesehatan, dan juga mahasiswa epidemiologi yang akan dilibatkan untuk melakukan penyelidikan dalam kasus ini.
" Kami meminta masyarakat yang memiliki anak balita tidak perlu khawatir yang berlebihan, namun tetap waspada terutama mengenali gejala gagal ginjal akut sehingga bisa langsung dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat, mulai dari puskesmas hingga rumah sakit sehingga ada penanganan yang cepat dan tidak terlambat," ujarnya.
Agus menambahkan bahwa gejala yang paling utama pada pasien AKI yakni frekuensi buang air kecil yang berkurang drastis hingga gejala lainnya seperti demam, batuk, diare.
" Jika menemukan gejala itu pada anak segera diperiksakan ke fasilitas kesehatan," katanya.
Agus mengaku telah memberikan sosialisasi kepada para nakes jika menangani pasien dengan gejala mengarah ke AKI maka ada penanganan khusus agar tidak terjadi keterlambatan yang bisa berakibat fatal sampai kematian.
" Kasus ini menjadi prioritas kami," pungkas Agus Budi Raharja. (Ssn/Buz)
Load more