Gunungkidul, DIY - Kasus runtuhnya atap gedung SD Muhammadiyah Bogor di Kapanewon Playen, Gunungkidul, Yogyakarta, terus menuai banyak tanggapan. Terlebih peristiwa ini mengakibatkan satu anak didik meninggal dan puluhan lainnya terluka.
"Atas kejadian ini, kami merekomendasikan kepada semua pihak terutama dari instansi terkait untuk melakukan audit dan pengawasan khusus secara menyeluruh terhadap semua gedung (TK,SD,SMP) yang menjadi kewenangan Dinas Pendidikan," kata Ery, Jumat (11/11/2022).
Ia berharap, kejadian ini ke depan tidak terulang lagi. Dibutuhkan kerja sama dan pengawasan semua pihak, agar seluruh mekanisme pembangunan fasilitas umum khususnya sekolahan sesuai standar.
"Jangan sampai nyawa para siswa menjadi taruhan karena kualitas bangunan gedung yang tidak baik," tegasnya.
Sementara itu, Kepala SD Muhammadiyah, Bogor, Indah Suryani, sudah menghentikan sementara waktu kegiatan belajar mengajar di sekolahnya. Hal ini tentunya dengan mempertimbangkan kondisi para murid, khususnya yang menjadi korban pada kejadian Selasa lalu.
"Nanti kalau situasi sudah memungkinkan, kegiatan sekolah baru akan kami mulai kembali," ujar Indah.
Terpisah, Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, meminta seluruh gedung sekolah untuk dicek secara menyeluruh. Tindakan ini perlu dilakukan merespon kejadian runtuhnya atap ruang kelas di SD Muhamadiyah, Bogor, Playen.
Bupati berharap peristiwa ini jadi pembelajaran bagi semua pihak, termasuk pihak sekolah agar tidak mengabaikan kualitas bahan bangunan yang digunakan.
"Jangan hanya karena harga bahan murah, kualitas bangunan terabaikan," kata Sunaryanta. (Ldhp/Dan)
Load more