Yogyakarta - Multaqa Ulama Al-Qur'an di Pesantren Al-Munawir, Krapyak melahirkan enam rekomendasi. Salah satunya, para Ulama Al-Qur'an yang hadir merekomendasikan pengarusutamaan wasathiyah Islam.
Multaqa ini mengangkat tema “Pesan Wasathiyah Ulama Al-Qur’an Nusantara”. Para peserta berdiskusi dalam beberapa sessi panel. Malam puncak panel menghadirkan tiga narasumber, yaitu: Prof Dr. Said Agil Husin Al-Munawwar, dan KH. Bahauddin Nursalim atau Gus Baha. Sementara Prof Dr. M. Quraish Shihab menyampaikan materinya secara daring.
"Di tengah heterogenitas kehidupan masyarakat Indonesia, perlu diarusutamakan wasathiyah sebagai metode berfikir, bersikap dan beraktifitas sehari-hari sehingga terwujud keberagamaan yang moderat, toleran, ramah dan rahmah di tengah kebinekaan Indonesia," ujar
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani menyampaikan salah satu poin rekomendasi, pada penutupan Multaqa di Yogyakarta, Kamis (17/11/2022).
Selain pengarusutamaan Wasathiyah, Multaqa Ulama Al-Quran Nusantara juga mendorong pemerintah untuk lebih memperhatikan pendidikan Al-Qur'an, mulai dari penjenjangan hingga desain kurikulum. Poin rekomendasi lainnya berkenaan revitalisasi sanad Al-Qur'an, dan penanaman nilai-nilai Al-Qur'an secara komprehensif.
"Saya kira enam butir rekomendasi Multaqa Ulama Al-Qur'an Nusantara ini sangat penting, dan tentu ini menjadi catatan bagi kita semua, khususnya dalam hal ini Kementerian Agama untuk berbuat yang terbaik demi kemaslahatan pendidikan Al-Qur'an di Indonesia," tutur Kang Dhani, sapaan akrabnya, di Yogyakarta.
Berikut enam butir rekomendasi Multaqa Ulama Al-Qur'an Nusantara tahun 2022:
Load more