Yogyakarta - Bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar Bandung menuai kecaman berbagai pihak. Salah satunya Ketua Umum Pimpian Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir yang sangat prihatin dan mengecam kasus bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar Bandung yang terjadi pada Rabu (7/12/2022) kemarin.
“Kami ikut menyampaikan dukacita atas meninggalnya anggota Polri atas nama Aiptu Sofyan akibat bom bunuh diri, serta empati dan simpati kepada korban luka-luka,” ucap Haedar pada Kamis (8/12/2022).
Haedar menegaskan bahwa tindakan bunuh diri untuk dan atas nama apapun tidaklah benar dan dibenarkan oleh agama dan nilai dasar kemanusiaan. Apalagi bunuh diri yang menimbulkan kematian dan korban pihak lain.
“Hendaknya tindakan yang merugikan masyarakat dan merusak kehidupan seperti itu ditentang luas oleh seluruh komponen masyarakat dan tidak boleh memberikan ruang toleransi atasnama apapun karena terbukti mengorbankan nyawa manusia dan merugikan kehidupan yang semestinya dipelihara dengan baik selaku makhluk yang dimuliakan Tuhan,” tutur Haedar.
Haedar meminta agar masuarakat tenang dan mendukung langkah kepolisian yang melakukan tindakan-tindakan tegas sesuai tugasnya berdasarkan koridor hukum.
“Publik juga agar tetap seksama dan tidak melakukan generalisasi atas nama apapun terkait tindakan pelaku bom bunuh diri tersebut, sehingga pengusutan kasus dapat berjalan adil dan objektif sesuai hukum yang berlaku,” imbuh Haedar.
Haedar juga mendukung Kapolri dan seluruh jajaran kepolisian untuk mengusut tuntas kasus bom bunuh diri tersebut dan tidak boleh menyerah dalam melawan segala bentuk teror dan kekerasan yang merugikan kehidupan bersama. (nur/ade)
Load more