Yogyakarta - Upaya mendukung Kebaya menjadi Warisan Budaya Tak Benda ke Unesco, terus dilakukan oleh para perempuan berkebaya dari berbagai daerah di Indonesia. Salah satunya yang tergabung dalam Pencinta Sanggul Nusantara atau PSN dengan menggelar event dukungan Kebaya Goes To Unesco bertajuk "Tampil Menawan Bersama" dengan berbagai pertunjukan seni dan fashion show kebaya.
Ketua Umum Pencinta Sanggul Nusantara, Ninoek W Sunaryo, mengungkapkan perkumpulan PENCINTA SANGGUL NUSANTARA merupakan perkumpulan perempuan yang berkomitmen merawat dan melestarikan sanggul nusantara, kebaya dan busana daerah yang merupakan warisan budaya adi luhur.
"Ada tiga bagian penting yang kami perjuangakan disini, yakni perempuan Pencinta Sanggul Nusantara merawat dan melestarikan Sanggul Nusantara, Kebaya dan Busana daerah," jelas Ninoek.
Didirikan oleh Titiek Wedowati, Ninoek W Sunaryo, Retno Wulandari dan Hesti Setya, saat ini keanggotaan Pecinta Sanggul Nusantara telah tersebar di Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Solo. Surabaya, Bali, Flores dan akan berkembang di kota-kota lain baik dalam negeri maupun di luar negeri.
Menurut Ninoek, Pencinta Sanggul Nusantara (PSN) merupakan perkumpulan yang resmi telah berbadan hukum berdasarkan surat keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI pada tanggal 18 November 2022. Ia menambahkan, PSN berkomitmen untuk turut serta merawat dan melestarikan sanggul, kebaya dan busana daerah, sejalan dengan peran PSN dalam tim nasional pengajuan Hari Kebaya Nasional dan dukungan kebaya diajukan sebagai warisan budaya tak benda UNESCO.
"Kebetulan saya bagian dari tim nasional pengajuan hari kebaya, jadi tim nasional yang dibentuk dari Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek, terdiri dari perkumpulan komunitas, akademisi dan pemerhati budaya, yang sedang memperjuangkan adanya satu hari berkebaya di Indonesia," jelas Ninoek saat ditemui Sabtu (10/12)
Load more