Yogyakarta, DIY - Setidaknya enam film nasional yang berkonten budaya Nusantara bakal menghiasi layanan streaming lokal FlipFlop TV. Para sineas mengemas adat istiadat, bahasa, keindahan pulau, karakteristik masyarakat, serta kekhasan masing-masing daerah di Indonesia ke dalam karya mereka.
"Upaya kami untuk selalu menghasilkan karya yang berbeda di setiap temanya, dengan metode berkesinambungan menyatukan trend, riset, originalitas dan kultural," kata Presiden Direktur FlipFlopTV Ricardo Tobing, di Yogyakarta, Senin (19/12/2022).
Ricardo mengatakan film berjudul "Siapa Takut" yang dibintangi aktris Kinaryosih menjadi film unggulan yang menceritakan kehidupan anak-anak di panti asuhan. "Memecahkan misteri namun bukan horor, dimana target audience anak anak remaja," jelasnya.
Selain itu juga ada drama komedi, "Noda Ranjang Membekas" yang mengisahkan tentang Bobby yang tersadar dari koma kemudian jatuh hati dengan Ingrid, seorang perawat yang usianya terpaut jauh. Begitu juga film "Makan di Rumah" yang diperankan Prily Latuconsina, lalu film "Ganteng Natural" hingga Film "Mencekam" yang merupakan karya para sineas bertalenta tanah air.
Ricardo mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan sineas, konten kreator Indonesia, serta para pelaku industri diharapkan film Indonesia mampu menjadi jawara di negeri sendiri dengan kedekatan cerita di hati pemirsa dari berbagai suku dan bahasa.
"Kekuatan potensi film nusantara ini mengingat negara dengan 1340 suku, lebih dari 640 bahasa daerah, dan 300 kelompok etnik dan bahasa memiliki lebih dari 204 Juta pengguna internet," jelas Ricardo.
Perkembangan Industri Film
Pada kesempatan itu, Ricardo juga mengatakan di tengah perkembangan dijital yang sangat cepat, banyak cara dilakukan para sineas atau pelaku industri film nasional dalam mendistribusikan karya mereka termasuk melalui tayangan online streaming.
Saat ini, kata dia, karya para sineas tanah air bisa segera dilihat di salah satu platform digital masa kini, yakni FlipFlop TV.
Layanan FlipFlopTV sebagai Rumah Cerita Indonesia akan memberikan akses dan mendorong Sineas Indonesia, tidak hanya dari sisi pemberdayaan masyarakat, peningkatan ekonomi, tapi juga bisa memberikan tayangan lokal yang bisa memenuhi permintaan pasar.
Ricardo menambahkan ke depan target penonton yakni mereka yang menyukai tayangan hiburan berbasis digital. Milenial saat ini menjadi target utama konsumen di Indonesia, kami berfokus pada ibu-ibu muda, generasi milenial muda dan generasi Z.
Ricardo juga menjelaskan bahwa saat ini industri film Indonesia atau tayangan sebagai sub-sektor industri kreatif semakin banyak memberikan sumbangsih besar terhadap pertumbuhan ekonomi serta penetrasi budaya bagi kalangan masyarakat.
"Ketika modernisasi terus bergerak melalui hadirnya globalisasi maka industri ini terpaksa akan terpengaruh. Komitmen dari pelaku industri film Indonesia akhirnya menjadi penting supaya arus globalisasi ini tidak menggerus budaya kelokalan Indonesia," ungkapnya. (nur/ito)
Load more