Yogyakarta - Puluhan film karya sineas tanah air akan ditayangkan secara streaming melalui FlipFlopTV sebuah platfrom digital karya anak bangsa. Sejumlah insan film nasional, seperti Djenar Mahesa Ayu, sutradara Hanung Bramantyo, pejabat publik, pemerintah, pelajar/mahasiswa hingga kreator millenial, turut menghadiri saat launching platform tayangan film streaming tersebut di Jogja National Musemum (JNM) Yogyakarta.
Nuansa kearifan lokal dan budaya di berbagai pelosok Nusantara masih menjadi tema besar yang digarap para sineas dalam FlipFlopTV tersebut. Sejak digarap 2020 lalu sebelum pandemi Covid19, puluhan film karya sineas tanah air siap dinikmati di layanan tersebut. Hal itu disampaikan Ricardo Tobing, Presiden Direktur FlipFlop TV dalam roadshow webseries “Siapa Takut” karya sineas lokal di Yogyakarta, Selasa (20/12/2022).
"Untuk yang original series yang kita bikin, yang kita produksi sendiri ada 11 karya film, lalu 3 produksi yang orang kirim ide cerita dan kita kenbangkan bersama, lalu film yang kita kurasi dari kreator lain dengan konten yang sudah jadi sekitar yang kita screening sesuai misi visi FlipFlopTV ada 12 film, lalu ada 6 film yang sudah kita produksi namun belum tayang," jelasnya.
Lebih jauh, Ricardo Tobing, menyebutkan FlipFlopTV mejadi wadah bagi sineas untuk bisa merelease karya mereka tanpa hambatan lagi. Dijelaskan Ricardo, sebanyak 23 film dan series original serta co production sineas lokal saat ini sudah bisa dinikmati melalui platform digital Flipflop TV. Pada 2023 mendatang, ditargetkan akan ada 20 karya baru konten karya nusantara yang masuk ke platform tersebut.
Enam film nasional yang berkonten budaya Nusantara pun menghiasi layanan streaming lokal tersebut. Selain “Siapa Takut” yang dibintangi aktris Kinaryosih dan sineas film asal Yogyakarta seperti Kukuh Kudamai, pencipta lagu pop Jawa “Mendung Tanpo Udan”, beberapa film drama komedi juga bisa diunduh.
Sebut saja drama komedi, “Noda Ranjang Membekas”. Drama ini mengisahkan tentang Bobby yang tersadar dari koma kemudian jatuh hati dengan Ingrid, seorang perawat yang usianya terpaut jauh.
Begitu juga film “Makan di Rumah” yang diperankan Prily Latuconsina. Film “Ganteng Natural” hingga Film “Mencekam” yang merupakan karya para sineas bertalenta tanah air.
"Selama ini sineas lokal mengalami kesulitan berkembang karena kurangnya dukungan dan platform untuk memutar karya-karya yang dibuat. Persoalan itu mestinya tak perlu terjadi karena keterlibatan sineas lokal dalam membuat film berbasis kearifan lokal sangat memungkinkan di tengah perkembangan era digital yang sangat cepat," ungkapnya.
Sementara Sutradara Hanung Bramantyo menyebutkan hanya konsistensi dari para sineas dan pelaku perfilman termasuk FlipFlopTV seharusnya bisa menjadi kanal untuk menjadikan dunia film dalam negeri bisa berbicara banyak untuk menyampaikan pesan termasuk mengangkat local wisdom dan problematika di wilayahnya masing-masing.
" Bagi pembuat filmmaker, sineas, konten kreator, yang secara konsisten yang misalnya membuat film pendek, series, dengan konten-konten yang bertema local wisdom, ya terutama film-film yang menggunakan bahada daerah, kemudian problem-problem di masing-masing daerah," ungkapnya.
Hanung meyampaikandengan adanya platform FlipFlop seperti ini bisa membuka perhatian luas masyarakat.
"Nah karena ini sebagai platform berbasis modal sekaligus bisnis sinema, yang juga penikmat film berbayar, maka wajar saja jika publik mengharapkan tayangan yang bagus, yang bermutu dan pembuat konten film juga harus bertanggungjawab membuat karya yang match dengan permintaan pasar," ungkap Hanung.
Hal lain disampaikan Djenar Mahesa Ayu, bahwa saat ini budaya terus berkembang menyesuaikan jaman dimana saat ini pasar bisa dibentuk. Begitu juga dunia film yang menurutnya harus berevolusi.
"Pasar bisa dibentuk, sebelum platform ini ada seniman kreator juga telah mengupayakan, misal bioskop, tapi tidak semua film dapat tempat, lalu ada film festival, komunitas, sekarang ada pergeseran. Jika dulu film festival biasanya idealis, sementara di bioskop entertaining, nah era sekarang tidak semata seperti itu," ungkapnya
Sementara Sri Paduka Pakualam 10 selaku Wakil Gubernur DIY menyampaikan jika pemerintah DIY mendukung karya-karya dimana Yogyakarta juga menjadi salah satu pusat ssni budaya.
"Saya menyampaikan sambutan Sultan HB X yang menyambut baik FlipFlopTV sebagai media yang mewadahi karya para sineas. Dalam Sambutan Gubernur DIY, pada Grand Launcing Flip Flop TV menyebutkan bahwa setelah Pandemi Covid 19 ini Jogja aman untuk proses kreatif dengan nilai budaya yang melimpah.
Harapannya ini bisa kebih meramaikan dan memajukan dunia perfilman tanah air. Selamat dan sukses," ungkap Sri Paduka PA X.(nur/chm)
Load more