Yogyakarta, DIY - Untuk mengantisipasi peningkatan jumlah wisatawan pada malam tahun baru 2023, sejumlah rekayasa lalu lintas telah disiapkan di pusat keramaian Kota Yogyakarta, khususnya di Jalan Malioboro.
Kasatlantas Polresta Yogyakarta, Kompol Chandra Lulus Widiantoro menyampaikan, pihaknya akan mendirikan 3 Pos Pengamanan yakni di kawasan Tugu Pal Putih, Teteg Malioboro hingga Titik Nol Kilometer serta satu Pos Pelayanan Infromasi.
"Akan kita lakukan pospam di Tugu, Teteg Malioboro, Titik Nol, dan juga Posyan (informasi). Salah satu pengamanan akan difokuskan di kawasan Jalan Malioboro, kepolisian akan menyiagakan personel di setiap penggal Malioboro dengan total 200 personel lebih," jelasnya.
Pihak kepolisian juga akan bersinergi dengan Dishub Kota Yogyakarta, Pemkot Kota, Dinas Parisiwata serta Bagian Tapem Kota Yogyakarta untuk selalu memberikan pelayanan optimal kepada wisatawan yang datang.
" Kita terjunkan tim urai untuk mengantisipasi kepadatan juga saat pengendara merasa kelelahan maupun adanya perilaku berkendaraan yang kurang tertib," ungkapnya.
Selain Jalan Malioboro, sejumlah destinasi wisata di tengah kota, akan diprioritaskan pihak kepolisian terutama kawasan Tugu, Kraton hingga Alun-alun Yogyakarta.
Kadishub Kota Yogyakarta, Agus Arif Nugroho, menyampaikan bahwa pada malam tahun baru nanti pihak kota Yogyakarta tidak mengadakan event di pusat kota. Sehingga untuk mengantisipasi aktivitas dari masyarakat dan wisatawan, pihaknya hanya akan mengalirkan arus lalu lintas dan tidak ada penutupan total.
"Kami akan mengantisipasi berbagai persoalan terutama perilaku berlalulintas di jalan agar lebih tertib dan saling menjaga. Selain itu sejumlah penunjuk arah ditempatkan di Simpang Tugu, Kridosono, arah Malioboro, dan titik titik lainnya yang rawan kepadatan arus lalu lintas," ungkap Arif.
Lebih spesifik, Kabid Lalu Lintas Dishub Kota Yogya, Windarto mengatakan, pada malam tahun baru nanti, penutupan Malioboro untuk kendaraan bermotor per 18.00-22.00 WIB tidak diterapkan. Dengan begitu, lalu lintas terus bergulir dan tidak menimbulkan antrean kendaraan di titik-titik di sekitaran Malioboro.
"Harapan kami bisa terjadi pengurangan volume kendaraan yang menuju Jalan Pasar Kembang, atau Jlagran. Makanya, Malioboro kita buka terus, agar tidak ada penumpukan di sekitarnya," urainya.
Sementara itu, masa Liburan Nataru akan dimanfaatkan masyarakat untuk berwisata di Yogyakarta. Bahkan wisatawan yang masuk diperkirakan sekitar 4 juta orang.
Dari 4 juta wisatawan diprediksi 90 persen akan stay di wilayah tengah dan jantung kota Yogyakarta atau sekitar 3,6 juta wisatawan. Sekitar 70 persennya akan menggunakan kendaraan pribadi sehingga kepadatan wisatawan harus diantisipasi.
Kabid Pemasaran Dispar Kota Yogyalarta, Andrini Wiramawati, mengajak Wisatawan bisa menikmati destinasi alternarif dan suasana berbeda di Kota Yogyakarta termasuk berkunjung Kampung Heritage Kotabaru Yogyakarta.
" Kotabaru kita munculkan sebagai wisata alternatif Kawasan Heritage. Diantaranya kini dikembamgkan paket wisata bernama Tour de Kotabaru," jelasnya.
Dispar Kota Yogyakarta menjelaskan total ada empat model wisata yang dikembangkan. Antara lain jelajah kuliner, wisata belanja, kunjungan sejarah dan budaya, dan wisata kecantikan.
Kepala Dispar Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko mengatakan, pengembangan wisata Kotabaru ini merupakan upaya dalam meningkatkan pariwisata di Kota Yogyakarta.
Wisata di Kotabaru memiliki potensi sejarah yang kuat dengan bangunan-bangunan cagar budayanya. Dengan inovasi dan kreativitas, kami upayakan yang terbaik untuk pariwisata Jogja salah satunya dengan Tour de Kotabaru.
"Selain bangunan bersejarah dan cagar budayanya, Kotabaru juga memiliki potensi wisata lain yang bisa dioptimalkan, yaitu wisata perbelanjaan, kuliner, kafe kopi, hingga kecantikan," pungkasnya. (Nur/Buz)
Load more