Sleman, DIY - Sejumlah titik di Kabupaten Sleman akan diterapkan manajemen dan rekayasa arus lalu lintas pada saat malam Tahun Baru 2023. Hal ini dilakukan untuk mengurai kepadatan arus lalu lintas saat malam pergantian tahun.
"Rekayasa lalu lintas tersebut akan diberlakukan pada beberapa tempat yang berpotensi crowded yaitu daerah Tempel, Lapangan Denggung, Bundaran Jombor, Gamping, Jalan Adisucipto, Simpang 3 UIN, Simpang 3 Janti, Simpang 3 Prambanan, serta Tebing Breksi dan Obelix Hills," kata Arip dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (31/12/2022).
Arip menjelaskan pola pengaturan lalu lintas di wilayah Tempel akan dilakukan dengan mengalihkan arus apabila terjadi kemacetan atau antrean kendaraan dari arah Magelang. Kendaraan akan dialihkan menuju jalan alternatif ke arah timur, yakni ruas Tempel-Pakem-Cangkringan-Prambanan.
Wilayah Tempel sendiri merupakan perbatasan sekaligus pintu masuk ke Sleman dan DIY dari Magelang, Jawa Tengah. Selain ke arah timur, arus kendaraan juga akan dialihkan ke arah barat melalui jalan alternatif Tempel-Godean-Klangon.
Kemudian, untuk rekayasa lalu lintas di Lapangan Denggung, arus dari arah barat di simpang empat Pengadilan Negeri Sleman akan dialihkan ke arah utara menuju Jalan Merbabu, dan ke arah selatan menuju simpang empat Kronggahan.
"Apabila terjadi kepadatan arus di seputar Lapangan Denggung, Jalan Magelang, dan Jalan KRT Pringgodiningrat, arus lalin dari arah selatan dialihkan menuju Jalan PJKA," ujar Arip.
Selain pengalihan arus, lanjut Arip, pihaknya juga akan menempatkan personel pada titik rawan macet. Serta pemasangan rambu-rambu petunjuk arah.
Adapun manajemen rekayasa lalu lintas di Bundaran Jombor, apabila terjadi kepadatan di seputar Jogja City Mall (JCM), maka arus yang akan keluar dari JCM dipecah melalui pintu depan dan pintu belakang. Lalu arus dari arah selatan Bundaran Jombor dialihkan ke barat menuju simpang empat Kronggahan.
Sementara, untuk manajemen rekayasa lalu lintas di wilayah Gamping apabila terjadi kepadatan arus lalin keluar dan masuk Jogja, maka diberlakukan pengaturan manual selektif prioritas. Selain itu, arus lalu lintas lajur kiri yang menuju Jalan Siliwangi dialirkan terus tanpa mengikuti lampu traffic light.
"Kemudian mengalihkan arus lalin ke arah Ringroad Selatan di simpang tiga Gamping," ungkap Arip.
Arip melanjutkan, untuk manajemen rekayasa lalu lintas di Jalan Adisucipto akan dilakukan pengaturan lalu lintas secara manual dengan penarikan arus. Lalu ada manajemen traffic light dan sistem buka tutup U-turn di sepanjang Jalan Ploting Pers di simpang 3 UIN, U-turn Gajahwong, U-turn Sriwedari, U-turn McD, dan U-turnPU.
Sedangkan, manajemen rekayasa lalu lintas di simpang tiga UIN Sunan Kalijaga, akan dilakukan sistem buka tutup arus lalin yang mengarah ke timur. Lalu penutupan U-turn di sepanjang Jalan Laksda Adisucipto mulai simpang tiga UIN sampai dengan simpang tiga Janti.
"Arus di sepanjang simpang tiga SPBU Coco dialihkan ke arah timur, dilarang putar balik di U-turn PU. Menempatkan personil pada U-turn sepanjang Jalan Laksda Adisucipto dan titik rawan macet," beber Arip.
Untuk manajemen rekayasa lalu lintas di simpang tiga Janti, arus lalin dari arah timur dialihkan ke arah selatan menuju ke Ringroad Selatan, dan juga bisa putar balik di U-turnbawah flyover Janti. Apabila terjadi kepadatan arus di Jalan Laksda Adisucipto, maka seluruh U-turn ditutup, sehingga arus lalin diputar balik di U-turn bawah flyover Janti.
Lebih lanjut Arip menerangkan untuk manajemen rekayasa lalu lintas di simpang tiga Prambanan adalah sebagai berikut. Pada saat volume kendaraan dari arah Klaten yang masuk wilayah Yogya dilaksanakan rekayasa pengalihan arus melalui Jalan Prambanan-Piyungan.
"Memberikan informasi kepada pengguna jalan melalui live report pada saat terjadi pengalihan arus lalin," ucap Arip.
Sementara, jika arus lalu lintas yang keluar dari Yogyakarta sangat padat, akan dilakukan pengalihan arus di simpang Proliman ke arah utara. Sisa arus pengalihan di simpang Proliman dialihkan melalui Jalan Taman Prambanan Kulon (memutari Candi Prambanan) lalu menembus Jalan Candi Sewu di wilayah Jawa Tengah.
"Arus lalu lintas dari taman parkir Prambanan yang diarahkan ke Jalan Candi Sewu saat melalui simpang tiga Tulung dari arah timur, dialihkan ke arah barat (dilarang belok kiri arah Proliman) menuju ke simpang tiga Garjo, kemudian simpang empat Karangnongko menuju ke simpang tiga Raden Ronggo," urainya.
Selain di jalur utama, Dishub bersama Polresta Slemanjuga akan melakukan manajemen rekayasa lalu lintas di kawasan wisata Tebing Breksi dan Obelix Hills. Guna mencegah terjadinya kecelakaan, petugas memasang spanduk dan imbauan kepada pengemudi untuk menggunakan gigi satu saat turun dari Tebing Breksi.
Untuk destinasi Obelix Hills, jalur ke arah sana hanya mampu dilalui oleh mobil ringan sehingga menekankan kepada para pengelola bus besar hanya boleh sampai tempat shuttle di Jalan Pereng. Pengaturan rekayasa arus lalu lintas yaitu kendaraan ringan yang akan menuju ke Obelix Hills disediakan lewat jalur Jalan Candi Ijo-Tebing Breksi-Obelix.
"Kendaraan yang keluar dari Obelix wajib melalui jalan tembus ke Jalan Pereng, tidak melalui jalan ke arah Breksi kembali," pungkasnya. (Apo/Dan)
Load more