Gunungkidul, DIY - Kecewa dengan kebijakan pemerintah Kalurahan Kanigoro, Kapanewon Saptosari, Gunungkidul, Yogyakarta, puluhan warga setempat melakukan aksi blokir jalan, dengan menutup akses jalan menuju Pantai Widodaren.
Penutupan dilakukan dengan menumpuk belasan kubik batu putih di jalan menuju ke pantai yang masih alami tersebut. Akibatnya, semua kendaraan tidak bisa melintas dan wisatawan harus berjalan kaki sekitar 1 kilometer untuk sampai di pantai.
"Kebijakan pemerintah kalurahan di sini sangat mengecewakan warga, terlebih sejak kehadiran investor," kata Mursalim, Rabu (18/1/2023).
Tak hanya itu, ungkap Mursalim, sudah cukup banyak kebijakan pemerintah Kalurahan yang mengecewakan. Konflik memuncak setelah investor masuk ke kawasan tersebut, dan keberadaan warga semakin terpinggirkan.
Persoalan bermula dari ruko yang dibangun pemerintah setempat ukurannya terlalu kecil, sehingga tidak sesuai dengan jumlah pedagang yang sebelumnya ada di sana.
"Kami dilarang berjualan di tempat kami jualan dulu. Pemerintah kalurahan sudah membangunkan kios, namun luasannya terlalu kecil. Jumlah pedagang ada 71 tetapi rukonya hanya 35 buah. Terus sisanya bagaimana," ungkapnya.
Dan yang terbaru adalah terkait pengelolaan parkir, dimana parkir yang dilelang oleh Pemerintah Kalurahan Kanigoro ternyata dimenangkan oleh warga di luar Kanigoro, padahal warga yang merintis pantai ini.
Sementara itu, Lurah Kanigoro, Suroso, mengaku sudah berusaha maksimal mengakomodir keinginan warga. Di antaranya adalah dengan menggabungkan 2 ruko.menjadi 1 ruko sehingga ukurannya menjadi lebih luas.
"Kami sudah mengakomodir keinginan warga terutama soal ruko. Warga mau apa lagi?" katanya.
Terpisah, Kapolsek Saptosari, AKP Kusnan Priyono, mengatakan, pihaknya berencana memediasi dengan mempertemukan kedua belah pihak agar segera ada titik temu.
" Semoga dua atau tiga hari ke depan persoalan penutupan pantai Widodaren segera bisa diselesaikan, dan akses jalan sudah dibuka kembali," kata Kusnan.
Seorang wisatawan asal Ngawi, Muhammad Aditya, mengaku kaget ketika dicegat oleh warga, saat ia bersama 7 orang temannya dari Universitas Negeri Solo (UNS) harus berjalan cukup jauh untuk sampai di Pantai Widodaren.
"Tadi kaget juga ke sini. Sudah ke sininya lewati jalan berbatu, eh mau sampai kok malah ditutup," ungkapnya.
Menurut Aditya, pemblokiran jalan ini justru merugikan wisatawan dan warga itu sendiri.
Dia berharap agar warga kembali membuka akses masuk ke pantai tersebut, sehingga wisatawan bisa leluasa berwisata ke pantai Widodaren, dan warga bisa kembali mendapatkan pemasukan.
"Kalau bisa ya segera dibuka. Sayang lho karena pantainya sudah dikenal masih perawan," pungkasnya. (Ldhp/Buz)
Load more