Yogyakarta, DIY - Momentum Ramadan 1444 H, Baznas Kota Yogyakarta akan menyiapkan relawan untuk mengkampanyekan Program Zakat Digital. Relawan tersebut selain memberikan edukasi ke masyarakat juga membantu proses pengumpulan zakat dan infak. Ketika Ramadan, minat masyarakat dalam berzakat juga meningkat tajam dibanding bulan lainnya.
"Pada event khusus bulan Ramadan, kita akan menyiapkan relawan Baznas untuk mengkampanyekan Zakat Digital hingga turun ke jalan," ungkapnya.
Menurutnya, Baznas Kota Yogya akan menggulirkan sejumlah langkah guna mengejar target tersebut. Salah satunya ialah kampanye keberadaan kantor digital. Terutama untuk menjembatani mekanisme pembayaran ZIS secara digital.
Apalagi tingkat kesadaran masyarakat dalam membayarkan zakat cukup tinggi. Hal ini dibuktikan mayoritas pungutan tahun lalu berasal dari unsur masyarakat yakni 56 persen. Sedangkan 36 persen merupakan muzakki ASN di lingkungan Pemkot Yogya, dan 8 persen dari pegawai instansi vertikal seperti kepolisian, TNI, kejaksaan dan pengadilan.
"Mekanisme pembayaran zakat maupun infak nanti bisa langsung berinteraksi dengan kantor digital tersebut," imbuhnya.
Selain itu, pada tahun lalu Baznas Kota Yogyakarta sudah membentuk Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di tiap kemantren. Keberadaannya pada tahun ini bakal dioptimalkan dalam menjangkau masyarakat.
Upaya lain, jelas Adi, ialah memaksimalkan layanan sepanjang Ramadan. Hal ini lantaran capaian selama Ramadan menyumbang 30 persen dari seluruh pungutan dalam satu tahun.
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Yogyakarta menargetkan perolehan zakat, infak, sedekah (ZIS) dan dana sosial keagamaan lainnya sebesar Rp 12 miliar pada tahun ini. Target tersebut naik tajam dari perolehan tahun lalu yang mencapai Rp 8,4 miliar.
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, realisasi ZIS Baznas Kota Yogya belum pernah menyentuh angka di atas Rp 10 miliar. Pada tahun 2018 tercatat Rp 5,3 miliar, 2019 naik menjadi Rp 5,9 miliar, 2020 saat pandemi turun menjadi Rp 5,4 miliar, kemudian 2021 naik menjadi Rp 5,9 miliar dan 2022 lalu Rp 8,4 miliar.
"Target pada tahun ini merupakan amanah hasil penjabaran dari Baznas pusat. Ini tantangan karena targetnya cukup tinggi," pungkasnya.
Sejauh ini, ada lima program utama pentasyarufan, yakni Jogja Taqwa, Jogja Cerdas, Jogja Peduli, Jogja Sejahtera dan Jogja Sehat. Pada tahun lalu terdapat 42.438 penerima manfaat melalui lima program pentasyarufan tersebut. (Nur/Dan)
Load more