Kemudian pada faktor Volatile Food terjadi tren positif sebab Indonesia mampu mengendalikan Volatile Food sesudah terjadi lonjakan inflasi pada Juli 2022.
Meski begitu, saat ini Volatile Food berada di level 5,7, pemerintah akan mewaspadai terjadi lonjakan harga pangan menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri.
“Kita masih harus waspada karena dalam dua bulan ke depan, Maret dan April ini adalah faktor musiman dengan masuknya Ramadhan dan Hari Raya di mana permintaan akan meningkat, mobilitas masyarakat juga melonjak, jadi ini menjadi antisipasi kita,” pungkasnya.
Sementara itu, Core Inflation akan menjadi perhatian Bank Indonesia untuk dikelola melalui kebijakan moneter. Sehingga kerja sama antara pemerintah dengan Bank Indonesia serta berbagai jenjang pemerintah pusat dan daerah mampu mengendalikan inflasi Infonesia pada level yang relatif moderat dibandingkan negara-negara maju. (agr/ree)
Load more