“MSCI World Stock Index dalam hal ini untuk negara-negara berkembang mengalami penurunan 20 persen, ini terjadi biasanya pada intrested yang tinggi, kemudian harga saham mengalami tekanan,” tuturnya.
Sementara untuk Global Purchasing Managers Index (PMI) Manufacture mengalami kelemahan terendah dalam 2,5 tahun.
“Ini yang menggambarkan bahwa suasana dunia masih dalam kondisi tertekan ekonominya, terutama dimonitori oleh negara-negara Eropa yang terkena imbas langsung dari perang di Ukraina,” ujarnya.
Amerika Serikat yang juga terlibat dalam perang antara Rusia dan Ukraina juga mengalami inflasi tertinggi di negaranya.
Berbeda dengan Tiongkok sebagai negara dengan perekonomian kedua terbesar di dunia sedang mengalami pemulihan setelah mencabut kebijakan lockdown.
Indonesia sendiri mencatat 5,3 persen relatif dalam situasi yang baik jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN, maupun negara G20.
“Ini adalah sebuah prestasi dan sekaligus menjadi landasan bahwa kita bisa optimis karena dari sisi perekonomian resiliensi dan momentum pemulihan ekonomi yang sangat kuat,” pungkasnya. (ags/ebs)
Load more