Hery menambahkan, apa yang dicapai oleh BSI saat ini baru merupakan awal dari sebuah perjalanan besar yang akan diraih oleh BSI di kemudian hari. Hery menganalogikan BSI layaknya kapal phinisi besar yang tengah melakukan perjalanan mengarungi samudera.
“Ini bukan akhir, tetapi awal perjalanan sebuah ‘kapal phinisi’, yang berangkat dari bandar Jakarta menuju Sabang, lalu mengelilingi Nusantara, hingga Dubai dan saat ini sedang bersandar di Dubai. Diawali dengan mimpi besar pemerintah yang ingin membesarkan ekonomi dan keuangan syariah menjadi tuan rumah, bahkan menjadi epicentrum industri halal dunia,” ujarnya.
Acara BSI Charity Concert serupa pernah diselenggarakan BSI pada puncak milad pertama perseroan pada 2022 lalu. Berbeda dengan acara tahun lalu yang digelar secara daring, tahun ini acara digelar secara hybrid, yakni daring dan luring.
Melalui event konser yang melibatkan ratusan orang, baik dari pekerja seni, musisi, event organizer hingga tim kreatif, BSI berharap dapat memberikan efek berganda (multiflier effect) agar mendorong geliat ekonomi di tataran riil masyarakat, serta mendorong kebangkitan ekonomi kreatif pascapandemi.
“Ini tentu saja membuka peluang kerja serta menumbuhkan kembali sektor-sektor yang selama pandemi kemarin sempat tersendat bahkan berhenti. Kami berharap event ini memberi multiflier effect, bisa menghidupkan kembali usaha-usaha tersebut, selaras dengan filosofi BSI untuk menjadi sahabat sosial, finansial, dan spiritual,” ungkap Hery.
Hal tersebut sejalan dengan semangat Presiden Joko Widodo yang mendorong masyarakat meningkatkan spending melalui berbagai aktivitas seperti berbelanja, menonton konser, maupun menonton bola, demi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, seiring dicabutnya kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) oleh pemerintah.
Load more