Jakarta - Melalui lelang enam seri sukuk negara atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada tanggal 7 Maret 2023, pemerintah menyerap dana sebesar Rp11 triliun dari total penawaran masuk senilai Rp19,96 triliun.
Lelang sukuk negara dilakukan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023.
Dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu (8/3/2023), mencatat keenam seri yang dilelang yaitu seri SPNS05092023 (new issuance), PBS036 (reopening), PBS003 (reopening), PBS037 (reopening), PBS034 (reopening), dan PBS033 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia.
Penyerapan dana terbesar berasal dari lelang seri PBS036 senilai Rp7,05 triliun yang mendapatkan penawaran masuk Rp9,33 triliun, dengan imbal hasil (yield) rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,39977 persen.
Kemudian, dari lelang seri PBS033 sebesar Rp1,35 triliun yang mendapatkan penawaran Rp3,59 triliun, dengan yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan 7,22981 persen.
Dari lelang seri PBS037, diraup dana sebesar Rp990 miliar dari penawaran masuk RpRp1,33 triliun, dengan yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 7,12993 persen.
Jumlah nominal dimenangkan tertinggi selanjutnya berasal dari lelang seri PBS003 yakni senilai Rp850 miliar yang mendapatkan penawaran masuk Rp1,48 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan dari lelang seri tersebut yaitu 6,50869 persen.
Lalu dari lelang seri SPNS05092023 diserap dana sebesar Rp510 miliar dari penawaran masuk Rp3,5 triliun, dengan yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 4,87216 persen.
Terakhir, pemerintah menyerap dana dari seri PBS034 sebesar Rp250 miliar dari penawaran masuk Rp744 miliar, dengan yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan 7,12 persen. (ant/ito)
Load more