Jakarta - Presiden Joko Widodo menjanjikan akan mengupayakan agar ketersediaan pupuk terutama pupuk bersubsidi terpenuhi untuk menunjang produksi tanaman.
Hal itu disampaikan di hadapan petani saat melakukan kunjungan kerja di lokasi panen raya padi di Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023).
"Memang kita masih kurang pupuknya, ini nanti yang akan kita segera usahakan," kata Presiden.
Kepala Negara menjelaskan bahwa negara pemasok pupuk, yakni Rusia dan Ukraina belum kondusif akibat perang, sehingga isu mengenai distribusi dan ketersediaan pupuk bukan hanya dialami oleh Indonesia.
"Tempat bahan baku maupun produksi pupuk ini baru perang, itu Rusia dan Ukraina. Ini problem yang dihadapi semua negara di dunia," kata dia.
Ketergantungan Impor
Presiden menjelaskan bahwa kebutuhan pupuk secara nasional mencapai 13 juta ton per tahun.
Namun di sisi lain, pabrik-pabrik industri pupuk baru memproduksi 3,5 juta ton per tahun, ditambah produksi dari pabrik pupuk NPK yang dibangun Pupuk Iskandar Muda sebesar 570 ribu ton per tahun.
Kebutuhan pupuk secara nasional masih dipenuhi oleh impor sebesar 6,3 juta ton.
Presiden Jokowi mengakui sebagian besar petani yang ia temui mengeluhkan ketersediaan pupuk, terutama pupuk bersubsidi untuk menunjang produksi tanaman.
"Selalu, saya kemarin di Kabupaten Bandung, yang dikeluhkan pupuk, di sini yang dikeluhkan pupuk, baik harga maupun barangnya sering tidak ada, utamanya yang pupuk bersubsidi," kata Presiden. (ant/ito)
Load more