Singapura, tvonenews.com - Riak gelombang dari ambruknya Silicon Valley Bank (SVB) memukul saham perbankan global pada Selasa (14/3/2023), terlebih jaminan dari Presiden AS Joe Biden otoritas pembuat kebijakan tidak banyak membantu menenangkan pasar. Hal ini juga berdampak pada investor yang berpikir ulang mengenai prospek suku bunga.
Ini dilakukan untuk mencegah dampak risiko sistemik akibat kehancuran SVB, demikian disampaikan dalam pernyataan bersama Departemen Keuangan AS, Federal Reserve, dan Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC).
Langkah itu dilakukan dua hari setelah Silicon Valley Bank (SVB) California runtuh karena para deposan bergegas menarik dana-dana mereka.
Upaya Biden untuk meyakinkan pasar dan deposan dilakukan setelah tindakan darurat AS untuk menopang bank dengan memberi mereka akses ke pendanaan tambahan gagal. Padahal upaya ini dilakukan untuk menghilangkan kekhawatiran investor tentang potensi penularan ke pemberi pinjaman lain di seluruh dunia.
Saham perbankan di Asia memperpanjang penurunan, dengan bank besar Australia ANZ, Westpac dan NAB semuanya turun lebih dari 2,0 persen dan subindeks perbankan Jepang anjlok 6,7 persen pada awal perdagangan ke level terendah sejak Desember.
Load more