Sleman, tvOnenews.com - Sebagai langkah pencegahan penundaan penanaman padi secara serempak karena keterbatasan tenaga manusia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman melalui Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mempercepat penanaman benih padi menggunakan "rice transplanter".
Rice transplanter merupakan alat penanam benih padi dengan jumlah, kedalaman, jarak dan kondisi penanaman yang dapat diseragamkan.
Kegiatan ini diawali dengan penanaman di lahan Bulak Konteng, Sumberadi, Mlati, Sleman, pada Selasa (28/3/2023). Pihaknya bekerja sama dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sumber Lestari.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menyerahkan secara simbolis 2.500 kilogram benih padi kepada sembilan kelompok tani yang tergabung dalam Gapoktan Sumber Lestari, Sumberadi, Mlati.
Bupati berharap produktivitas padi di Kabupaten Sleman dapat meningkat dan mempertahankan predikat Sleman sebagai lumbung beras DIY dengan adanya percepatan penanaman padi menggunakan inovasi "rice transplanter" ini.
"Selain itu, ke depan juga dapat memotivasi petani untuk terus meningkatkan produktivitasnya dalam menjaga ketahanan pangan di Kabupaten Sleman dan DIY," tambahnya.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Sleman juga meninjau implementasi penggunaan "rice transplanter" untuk menanam benih padi.
Sementara, ketua Gapoktan Sumber Lestari Maryadi mengatakan Gapoktan Sumber Lestari membawahi 13 kelompok tani yang terdiri atas 1.023 orang petani dengan luas lahan 228 hektare, 150 hektare di antaranya digunakan untuk komoditas padi dengan rata-rata produksi padi sejumlah 6,2 ton per hektare dengan total 900 ton dalam satu kali masa tanam.
"Harapannya dengan motivasi dan arahan bupati serta bantuan alat 'rice transplanter' ini nantinya dapat memotivasi kami untuk terus meningkatkan produktivitas bahkan memperoleh surplus," ungkapnya. (Ant/Dan)
Load more