Jakarta, tvOnenews.com - Rupiah hari ini, Kamis 30 Maret 2023, dibuka menurun 18 poin ke posisi Rp15.074 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.056 per dolar AS.
Rupiah hari ini dibuka melemah di tengah aksi ambil untung (profit taking) oleh pelaku pasar.
"Rupiah hari ini diperkirakan diperdagangkan melemah terhadap dolar AS karena aksi profit taking oleh pelaku pasar merealisasikan keuntungan dari dolar," ujar analis Bank Woori Saudara Rully Nova dilansir Antara, Kamis (30/2/2023).
Rully menyebut rupiah merosot dipengaruhi oleh menguatnya indeks dolar AS ke level 102,85.
Indeks dolar AS merupakan indeks yang menunjukkan pergerakan dolar AS terhadap enam mata uang negara utama lainnya antara lain euro, yen Jepang, pound Inggris, dolar Kanada, krona Swedia dan franc Swiss.
Di sisi lain, pasar menunggu data pendapatan konsumer Amerika Serikat (AS) sebagai petunjuk inflasi Maret 2023.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pekan lalu.
Akan tetapi, FOMC mengambil sikap hati-hati terhadap prospek karena gejolak sektor perbankan.
Ketua The Fed Jerome Powell tetap membuka pintu untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut jika perlu.
Wakil Ketua The Fed untuk Pengawasan Michael Barr mengatakan bank sentral akan "bertanggung jawab penuh" atas setiap pengawasan atau kegagalan peraturan yang melibatkan Silicon Valley Bank yang pertama jatuh di antara bank-bank AS dua minggu lalu. Jatuhnya memicu efek domino.
Investor mengambil penghiburan dari perjanjian First Citizens BancShares untuk membeli semua simpanan dan pinjaman bank Silicon Valley Bank yang gagal dan fakta bahwa tidak ada masalah lebih lanjut yang muncul di perbankan global dalam sesi terakhir.
Rully memproyeksikan rupiah hari ini bergerak pada kisaran Rp15.055 per dolar AS hingga Rp15.125 per dolar AS.
Pada Rabu (29/3/2023) rupiah ditutup meningkat 29 poin atau 0,20 persen ke posisi Rp15.056 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.085 per dolar AS. (ant/nsi)
Load more