"Mereka maunya (penjaminan) dari APBN. Tapi kita jelaskan prosedurnya akan panjang. Kami dorong melalui PT PII karena ini struktur yang baru dibuat pemerintah Indonesia sejak 2018," kata Luhut.
Menko Luhut kemudian menerangkan mengenai Kawasan Industri Kalimantan Utara yang menurutnya merupakan Game Changer bagi Indonesia. Dirinya menerangkan bahwa Saat ini ada 3 proyek yang sedang dikerjakan di Kawasan Industri Hijau Kaltara PT KIPI, yaitu Industri smelter aluminum sedang tahap konstruksi, industri petrokimia dan PLTA Mentarang yang memasuki tahap konstruksi.
“Investasi di Kaltara sudah jalan, jumlahnya semua kalau di total sekitar 132 M US Dollar,” terangnya.
Menko Luhut kemudian menyampaikan juga harapan Indonesia atas dukungan Tiongkok khususnya Tim Pakar dari Shenzhen untuk desain dan manajemen serta pembangunan kluster pendukung di IKN.
“Semalam saya juga bertemu utusan khusus dari Abudhabi, mereka senang berkolaborasi dengan tim dari Shenzhen. Jadi nanti kita akan lihat kombinasi tim dari Indonesia, Abudhabi dan Shenzhen. Karena ada 9 kluster yang ada di IKN, nanti kita akan cari kluster mana yang mereka mau,” ungkapnya.
Dalam hal Keketuaan Asean, Menko Luhut menyampaikan bahwa Tiongkok mendukung keketuaan Indonesia tahun ini, dan berharap Regional Comprehensice Economic Partnership (RCEP) dapat menciptakan lebih banyak manfaat. Indonesia diharapkan dapat menjaga persatuan dan solidaritas ASEAN, khususnya melalui keketuaan ASEAN tahun ini.
“Terkait ASEAN, saya kira kita akan memerankan peran yang baik, dan Tiongkok sangat menghormati keketuaan Indonesia. Mereka lihat Indonesia memiliki leadership yang bagus. Mereka memberikan dukungan terhadap keketuaan Indonesia. Terkait RCEP, saya kira Indonesia berpartner dengan siapa saja, dengan Tiongkok, Amerika buat kita sama aja,” pungkasnya. (ebs)
Load more