Sidoarjo, tvOnenews.com - Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Desa Banjarbendo, Sidoarjo, mampu mengolah sampah rumah tangga menjadi briket, bahan alternatif untuk industri kecil.
Ahmad Muhdlor Ali, Bupati Sidoarjo, mendorong pengelola TPST di desa lainnya untuk memanfaatkan potensi ekonomi dan lingkungan seperti di Banjarbendo. Bupati Sidoarjo yang akrab disapa Gus Muhdlor itu mengatakan, sudah lebih dari setahun TPST Desa Banjarbendo tidak lagi mengirim sampah ke TPA Jabon.
Semua sampah dari 10.000 KK berhasil diolah habis menjadi briket dan menjadi sumber pemasukan bagi 14 orang pengelola TPST itu.
“Konsep pengelolaan TPST Banjarbendo inilah yang kita inginkan bersama, bagaimana sampah berkurang, justru bisa memberi nilai ekonomi bagi masyarakat,” ujar Muhdlor.
Dalam sehari TPST Banjarbendo mengolah sekitar 50-60 ton sampah dan bisa menghasilkan 3-5 ton briket. Sebelum diolah jadi briket, para pengelola lebih dulu melakukan pemilahan antara sampah organik dan non organik. Setelah itu, sampah dikeringkan sebelum dimasukkan ke mesin pencetak briket.
Menurut Sugito yang juga salah satu pegiat lingkungan di Kota Delta, modal utama dalam pengelolaan sampah adalah kepedulian terhadap lingkungan. Bisnis atau nilai ekonomi yang akan didapat, menurutnya, secara otomatis akan mengikuti di kemudian hari.
Load more