Bus Damri di Bandung Tak Lagi Beroperasi, Ini Reaksi Warga

Bandung, Jawa Barat - Layanan transportasi Damri di Kota Bandung Jawa Barat berhenti beroperasi. Ratusan bus Damri itu kini hanya terparkir di Kantor Manajemen Damri di Jalan Soekarno Hatta Bandung. Mangkraknya ratusan bus Damri ini menyusul adanya surat edaran bus-bus ini tak lagi beroperasi mulai Kamis, 28 Agustus 2021. 

Dari surat edaran tersebut tercantum Bus Damri di Kota Bandung tak lagi beroperasi karena mengalami kerugian dan tidak adanya lagi biaya operasional imbas dari pandemi Covid-19. Tak lagi beroperasinya bus Damri disayangkan oleh warga yang biasa memanfaatkan bus bertarif cukup murah ini. 

"Sebagai pengguna sangat disayangkan, karena naik bus Damri jauh dekat, tarif sama. Bus nya ber AC, sangat nyaman. Saya berharap Bus Damri bisa beroperasi kembali," kata Sapta, warga Bandung di Terminal Cicaheum. 

Ia memaklumi dengan alasan Bus Damri menghentikan operasionalnya. Namun ia berharap kondisi ini juga menjadi perhatian pemerintah karena Bus Damri masih menjadi angkutan massal yang banyak diminati. 

Sementara itu, untuk mengantisipasi calon penumpang yang menggunakan angkutan umum bus, pemerintah kota Bandung melalui Dinas Perhubungan mengerahkan Bus Trans Metro yang melayani sejumlah jalur yang biasanya dilayani oleh Bus Damri. 

"Kami mengerahkan sejumlah Bus Trans Metro yang melayani penumpang di jalur-jalur khusus. Karena sampai hari ini masih ada Bus Damri yang beroperasi," kata Kepala BLUD Dinas Perhubungan Kota Bandung, Yudhiana. 

Ada tiga Bus Damri yang masih beroperasi yakni untuk rute Jatinangor-Elang, Alun-alun Kota Baru Parahyangan, dan Cibiru-Kebon Kelapa. Sedangkan 8 Bus Damri dengan rute berikut tidak lagi beroperasi:

- Cicaheum - Cibeureum
- Ledeng - Leuwipanjang
- Dipatiukur - Leuwipanjang
- Elang - Jatinangor via Cibiru
- Dipatiukur - Jatinangor
- Kebon Kalapa- TJ Sari
- Cicaheum - Leuwipanjang
- Alun- Alun Bandung - Ciburuy

Sebelumnya, ujar Corporate Secretary Perum Damri, Sidik Pramono mengatakan pandemi Covid-19 memaksa bus Damri berhenti beroperasi. "Pandemi dan pembatasan mobilitas masyarakat telah menekan kegiatan operasional kami. Sepanjang tahun buku 2020, DAMRI secara keseluruhan mencatatkan kerugian sekitar Rp220 miliar," kata Sidik.

Menurutnya, langkah ini jadi jalan terbaik karena Damri merupakan layanan bisnis non subsidi. "Sehingga Damri harus memperhitungkan keekonomian dalam menjalankan setiap kegiatan operasionalnya," katanya. (Jhon Hendra/ito)