Jakarta, tvOnenews.com - Pandemi Covid-19 yang sempat melanda tanah air pada beberapa tahun terakhir sempat membuat mati suri roda perekonomian masyarakat.
Namun, berbekal keteguhannya sosok pemuda asal Jakarta bernama Andry Hakim justru memiliki peluang berbalik saat pandemi Covid-19 menghantam sebagian sektor perekonomian tanah air.
Pasalnya pemuda tersebut mampu meraup keuntungan hingga ratusan persen atau puluhan miliar dari hasil investasinya di pasar modal Indonesia.
"Saya pernah mendapat keuntungan besar dari trading di saham KAEF dan INAF. Karena saat itu pemerintah ada kebijakan untuk pengadaan vaksin Covid-19. Lalu saya pernah juga untung trading di ANTM karena kebijakan pemerintah soal holding perusahaan battere BUMN," kata Andry dalam keterangannya, Jakarta, Kamis (11/5/2023).
"Tapi keuntungan terbesar saya adalah berinvestasi jangka panjang di ARTO yang setelah rights issue pertama saya beli di harga rata-rata Rp463/lembar lalu saya jual di harga Rp15.000-16.000an. Jadi keuntungan saya sampai dengan 2000 persen lebih. Disitulah titik keuntungan terbesar saya," sambungnya.
Kisah kesuksesan pemuda ini berawal dari dirinya yang telah mengenal saham dari pekerjaan sebelumnya dan baru mulai berinvestasi saham pada tahun 2017 bermodal awal dari investasi saham senilai Rp1 miliar dari hasil tabungan kerja dan usahanya.
Namun, sialnya modal tersebut sempat total saat terkena market crash pandemi pada Mei 2020 sehingga modal pemuda tersebut hanya tersisa tidak lebih dari Rp500 juta.
Tidak putus asa dan pantang menyerah, pemuda ini berhasil membalikan kerugian dan meraup untung hingga ribuan persen dengan berinvestasi di beberapa saham bank digital seperti ARTO, BBHI, BNBA, dan BBYB.
Dengan modal yang tersisa tanpa menambah modal, Andry berhasil meraup keuntungan dari hanya Rp500 juta menjadi lebih dari Rp40 miliar.
Seperti yang terlihat di media sosial miliknya, pemuda ini sering membagikan tips dan content tentang saham kepada para followernya.
Dirinya juga sering mengikuti trading kompetisi yang diadakan sekuritas-ekuritas di tanah air seperti Mirae Sekuritas dan Saham Rakyat.
Dengan username trading Sleeping Dragon, Andry sempat beberapa kali memimpin juara 1 di Mirae Trading Championship dan juara 2 Trading Value Transaction di aplikasi saham rakyat milik Kaesang Pangarep dengan nilai transaksi lebih dari Rp91 miliar dalam seminggu.
Ia pun mengaku memiliki kunci kesuksesan dalam kegiatan investasi saham dan trading tersebut.
"Kuncinya adalah fokus dan teliti, pelajari perusahaan secara berulang-ulang dan mau turun ke lapangan untuk mengecek perusahaan tersebut, serta lihat juga market trend kedepan kearah mana dan kebijakan pemerintah ke arah mana," ungkapnya.
"Saya dapat karena kebijakan pemerintah yaitu OJK membuat peraturan bahwa semua bank mini harus memiliki modal inti Rp3 triliun, kalau tidak cukup modal maka bank tersebut akan diturun kelaskan menjadi BPR (Bank Perkreditan Rakyat). Saat itu saya menyimpulkan bahwa bank pasti enggak mau turun kelas menjadi BPR jadi mereka yang tidak punya modal inti Rp3 triliun pasti akan memilih untuk menjual bank nya ataupun mencari investor yang lebih besar untuk diajak bekerja sama. Jadi saat itu saya berspekulasi untuk berinvestasi di bank mini dengan modal inti kurang dari Rp3 triliun. Makanya dapatlah saham BBHI, BNBA dan BBYB," sambungnya.
Andry bercerita sebelum pandemi Covid-19 menghantam dirinya sempat melakukan perjalanan ke Cina.
Di sana dirinya menyadari bahwa trend digital banking oleh WeBank tengah booming hingga menilai hal yang sama akan terjadi di Indonesia.
"Namun dari sekian banyak keuntungan, saya juga kadang masih salah. Karena namanya investasi enggak ada yang bisa prediksi hasilnya 100 persen, kalau memang salah analisa kita harus berani cutloss dan pelajari salahnya dimana. Kalau floating loss terbesar saya pernah Rp2-4miliar sehari, tapi kalau cutloss trading terbesar saya Rp500 juta enggak sampai dalam sehari, baru beli langsung saya jual sebelum closing," ungkapnya.
Saat ini Andry bersama rekannya Douglas tengah membangun startup miliknya yang bernama Stockwise.
Stockwise membuka kelas edukasi setiap bulannya untuk membantu dan mengajarkan masyarakat Indonesia untuk dapat mulai berinvestasi saham dengan baik dan benar menggunakan pendekatan fundamental dan value investing.
Perusahaan Stockwise miliknya juga sebagai tempat konsultasi untuk teman-temannya yang mau melakukan IPO perdana, tetapi masih awam dengan dunia pasar modal.
"Kedepannya Stockwise berencana untuk launching aplikasi edukasi milik kami sendiri sehingga dapat lebih memudahkan masyarakat Indonesia untuk bisa mendapatkan akses edukasi financial yang lebih mudah, efektif, dan affordable," pungkasnya. (raa/ebs)
Load more