Hal itu diwujudkan dengan webinar bagi pelaku usaha dengan tema "Potensi Pasar Produk Perikanan ke Pasar Jepang" di Manado, Sulawesi Utara, pada 11 Novemberr 2021 dengan menghadirkan tenaga ahli dari Jepang Shinpei Sasaki, Direktur Senior JETRO Jakarta Hojo, dan Project Executive JETRO Jakarta Arif.
Marolop menyampaikan webinar bertujuan menggali potensi, peluang pasar, hambatan, dan kendala dalam mengembangkan ekspor produk perikanan, sehingga, dapat terjadi negosiasi dan kontrak dagang di kemudian hari.
Menurut Marolop, webinar diselenggarakan di Sulawesi Utara karena merupakan salah satu daerah terbaik penghasil produk ekspor perikanan Indonesia, seperti ikan tuna, rumput laut, cumi-cumi, udang, ikan hias, dan lain-lain.
Selain itu, tidak hanya menjadi hub perdagangan di wilayah Timur Indonesia, Sulawesi Utara juga mampu mengekspor langsung produk unggulan daerah dari Manado ke Jepang.
"Kami bersama JETRO dalam forum ini ingin berdiskusi terkait kesiapan dalam memenuhi permintaan produk kelautan dan perikanan dari buyers Jepang. Berdasarkan data ITC Trademap 2020, Jepang merupakan importir terbesar ke-3 setelah Amerika Serikat dan China dengan nilai impor pada 2020 sebesar 10,5 miliar," kata Marolop.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, ekspor produk perikanan Indonesia ke pasar global periode Januari-Agustus 2021 tercatat sebesar 2,46 miliar dolar AS atau meningkat 4,05 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Negara tujuan ekspor utama produk perikanan Indonesia antara lain Amerika Serikat pangsa 37,51 persen, China (20,79 persen), Jepang (10,71 persen), Vietnam (3,94 persen), dan Malaysia (3,18 persen). (ant/mii)
Load more