Di antaranya, melakukan perluasan areal tanam baru, gerakan percepatan masa tanam, peningkatan indeks pertanaman, mekanisasi, serta optimalisasi pompa dan embung.
Upaya antisipasi lain yang dilakukan ialah menggunakan varietas padi unggul yang tahan terhadap kondisi kering.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang tengah menunggu bantuan dari pemerintah pusat terkait dengan varietas padi unggul yang akan ditanam di atas lahan sekitar 1.000 hektare di wilayah Karawang.
"Kami berharap agar El Nino tidak terlalu berdampak terhadap sektor pertanian, sehingga produktivitas padi tetap terjaga hingga akhir tahun nanti," katanya.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak fenomena iklim El Nino yang akan memicu cuaca panas ekstrem di Indonesia terjadi Agustus-Oktober 2023 dan akan berlanjut hingga awal 2024.
Wilayah Jawa Barat merupakan salah satu daerah yang akan terdampak cukup parah akibat adanya El Nino.
Fenomena El Nino diprediksi akan sampai Desember 2023 dengan puncaknya terjadi pada Agustus-September 2023.(ant/bwo)
Load more