Jakarta,tvOnenews.com - Harga emas naik tajam mencapai level tertinggi dalam tiga minggu pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), mencatat kenaikan untuk sesi kedua berturut-turut, karena data ekonomi AS yang lebih buruk dari perkiraan menekan dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, melonjak 18,30 dolar AS atau 0,94 persen menjadi ditutup pada 1.965,10 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh tertinggi sesi di 1.966,50 dolar AS dan terendah di 1.941,70 dolar AS.
Emas berjangka terangkat 6,90 dolar AS atau 0,36 persen menjadi 1.946,80 dolar AS pada Senin (28/8/2023), setelah jatuh 7,20 dolar AS atau 0,37 persen menjadi 1.939,90 dolar AS pada Jumat (25/8/2023), dan merosot 1,00 dolar AS atau 0,05 persen menjadi 1.947,10 dolar AS pada Kamis (24/8/2023).
"Harga mendapat dorongan dari pelemahan dolar dan penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS didukung data JOLTS (Job Openings and Labor Turnover Survey) AS," kata Craig Erlam, analis pasar senior di OANDA.
Conference Board, sebuah kelompok riset bisnis, melaporkan pada Selasa (29/8/2023) bahwa indeks kepercayaan konsumen turun menjadi 106,1 pada Agustus dari revisi 114 pada Juli. Para analis memperkirakan angka 116.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa lowongan pekerjaan di AS turun menjadi 8,8 juta pada Juli, paling sedikit sejak Maret 2021 dan turun dari 9,2 juta pada Juni.
Load more