“Kita harus memahami isu-isu terkait pengembangan keuangan berkelanjutan dalam perspektif yang lebih luas. Hal ini menurut saya adalah sesuatu yang harus terus kita sempurnakan dan kita percepat serta sesuaikan sekaligus selaraskan dengan prinsip-prinsip global dan internasional," jelas Mahendra.
Salah satu sorotan utama dalam forum ini adalah partisipasi aktif Credit Bureau Indonesia (CBI), yang diwakili oleh Anton K Adiwibowo, Direktur Bisnis & Layanan, yang turut memberikan pandangan sebagai pelaku industri biro kredit dalam mendukung penguatan infrastruktur keuangan di Indonesia dan bagaimana hal ini berdampak pada perkembangan ekonomi negara.
Anton K Adiwibowo, Direktur Bisnis & Layanan di CBI, menyatakan, "Indonesia - Korea Financial Forum ke-2 memberikan platform yang sangat berharga untuk berdiskusi tentang tantangan dan peluang dalam pengembangan infrastruktur keuangan di Indonesia. Kami percaya bahwa pengembangan LPIP (Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan) ke arah biro kredit modern yang disertai peningkatan pengolahan data SLIK dan alternatif didukung oleh kemampuan teknis dan analisis profil risiko yang akurat adalah unsur penting dalam menciptakan solusi dan layanan yang dapat diandalkan oleh lembaga jasa keuangan dalam mendukung inklusi keuangan yang berkelanjutan untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. Terus berkontribusi dalam mendukung OJK dalam ekosistem keuangan yang berkelanjutan dan inklusif di Indonesia adalah komitmen kami di CBI.”
Indonesia-Korea Financial Forum ke-2 telah membuktikan diri sebagai wadah yang efektif dalam membangun jaringan, mendorong kolaborasi, dan menghasilkan solusi inovatif bagi dalam menjawab tantangan industri keuangan global saat ini. Semua pihak yang terlibat berharap bahwa momentum positif ini akan berlanjut dalam rangka mencapai tujuan bersama dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan.
Load more