" Pada masa itu sudah dikenal peran "dwifungsi" prajurit, pertama sebagai prajurit, kedua sebagai motor pelaksanaan intensifikasi padi. Forum komunikasi di berbagai tingkatan wilayah juga dibentuk sebagai wadah pembinaan bagi petani dan prajurit",ungkapnya.
Melalui penyelenggaraan acara ini, diharapkan proses Manunggaling Pamong lan Among Tani dapat terselenggara dengan nuansa budaya Mataraman yang kental dalam rangka mengembangkan pertanian dan menjaga ketahanan pangan di wilayah DIY. (Nuryanto/Buz)
Load more