Sleman, tvOnenews.com - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AJJI) mencatat kinerja industri asuransi jiwa dalam tren yang positif seiring berlalunya pandemi Covid-19. Hal ini terlihat dari meningkatkan total polis, total tertanggung dan uang pertanggungan.
Ketua Dewan Pengurus AJJI Budi Tampubolon mengatakan sampai dengan periode Juni 2023, jumlah polis mencapai 27,63 juta orang.
"Jumlah ini meningkat sekitar 6 juta polis dibanding periode yang sama tahun lalu, baik asuransi perorangan maupun kumpulan," kata dia di sela seminar Digital & Risk Management in Insurance (DRIM) di Yogyakarta, Kamis (19/10/2023).
Indikator lain terkait pertumbuhan industri asuransi jiwa adalah total orang yang tertanggung. Pada periode Juni 2022, total tertanggung mencapai 73,90 orang.
"Di periode yang sama, total tertanggung bertambah lebih dari 15 juta orang menjadi 88,47 juta orang. Sementara uang pertanggungan mencapai Rp 5.198,4 triliun," ungkapnya.
Terkait pembayaran klaim, AJJI mencatat pada periode Januari-Juni 2023 total pembayaran klaim yang ditunaikan perusahaan asuransi jiwa berjumlah Rp 79,44 triliun. Jumlah ini sebenarnya turun dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 83,93 triliun.
Di sisi lain, pembayaran klaim kesehatan justru mengalami peningkatan signifikan dari Rp 6,94 triliun menjadi Rp 9,39 triliun. Dari sisi pendapatan pada semester satu periode Januari-Juni 2023 mengalami peningkatan 1,8 persen menjadi Rp 107,32 triliun.
"Kami percaya semester dua angka pencapaian akan lebih baik dari semester satu tapi apakah akan rebound atau tidak kita tunggu sampai Desember 2023, tapi kami optimis," ungkapnya.
Ketua DRIM 2023 AJJI Hani Kusumowardhani menambahkan kegiatan DRIM diikuti 260 peserta yang terdiri dari direksi, komisaris, dan jajaran manajemen industri asuransi.
"Harapannya dapat memperkuat industri asuransi sebagai salah satu pilar penopang pertumbuhan ekonomi nasional," pungkasnya. (apo/buz).
Load more