Sejak 2021 hingga September 2023 dukungan APBN melalui program PKE UKM telah mencapai Rp 924 miliar yang dimanfaatkan oleh lebih dari 120 pelaku UKM pada lebih dari 30 produk ke lebih dari 40 negara tujuan ekspor.
Untuk tahun 2024, program ini akan terus berlanjut dan diharapkan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat.
Dirancang khusus untuk mendukung UKM berorientasi ekspor, program PKE UKM dapat membantu mengatasi hambatan permodalan yang kerap menjadi hambatan utama UKM, sehingga ke depannya para pelaku UKM terus memiliki daya saing pada pasar internasional dan menjadi bagian dari rantai pasok global (global value chain).
Salah satu pelaku UKM berorientasi ekspor yang merasakan manfaat PKE UKM hingga berhasil masuk ke pasar ekspor adalah Astin Atsna, pemilik CV Hugo Inovasi. Berawal dari pengusaha konstruksi, Astin kini beralih menjadi eksportir gula kelapa. Perjalanan bisnis itulah yang kini dilalui oleh sosok perempuan tangguh di balik CV Hugo Inovasi yang memutuskan untuk merintis bisnis di bidang produksi kelapa organik pada tahun 2019.
Pengalaman Astin di industri gula kelapa dimulai sejak tahun 2012, ketika dia mulai memberikan pendampingan kepada para petani gula kelapa lokal. Astin meningkatkan kompetensi para petani gula kelapa agar mereka dapat meningkatkan produksi dan pada akhirnya meningkatkan pendapatan mereka.
Seiring berjalannya waktu, Astin melihat peluang bisnis yang lebih baik. Dia menyadari bahwa gula kelapa tidak hanya dapat memenuhi pasar lokal, namun juga berpotensi menembus pasar ekspor. Dari pengalaman pendampingan tersebut, Astin akhirnya mendirikan CV Hugo Inovasi pada tahun 2019 dengan tujuan melakukan ekspor perdana.
“Saat ini, kami melakukan pendampingan kepada sekitar 1.000 petani binaan, memberikan dukungan berupa pelatihan, penyediaan alat-alat produksi, dengan harapan petani dapat diversifikasi produk, meningkatkan kuantitas dan kualitas produk,” kata Astin.
Load more