tvOnenews.com - Menjelang akhir tahun Natal dan Tahun Baru (Nataru) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) terus melakukan upaya dalam menekan laju inflasi di Sumsel. Salah satunya dengan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Capacity TPID se Sumsel.
Rakor dipimpin langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Agus Fatoni didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumsel S.A. Supriono dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumsel, Ricky Perdana Gozali, para Bupati/Wali kota Se Sumsel, Kepala Instansi Vertikal, dan sejumlah stakeholder yang terlibat langsung dalam pengendalian inflasi dan menjaga ketersediaan pasokan pada akhir tahun 2023 di Sumsel.
Dalam kesempatan itu Fatoni, menghimbau seluruh Bupati/Wali Kota untuk melihat secara langsung faktor yang mempengaruhi terjadinya inflasi di daerah masing-masing.
"Kepala daerah perlu melihat pengaruh inflasi di masing-masing daerahnya, ini menjadi atensi khusus. Karena ini menyangkut hajat orang banyak, menyangkut ekonomi kita dan menjadi penilaian juga pemerintah pusat," kata Fatoni.
Dalam melakukan upaya pengendalian inflasi, ia minta kepala daerah melakukan pemantauan harga dan ketersediaan stok pangan serta meminta seluruh pemangku kepentingan mensosialisasikan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) kepada masyarakat.
"Kita jangan hanya bekerja dibalik layar namun kita juga perlu untuk langsung terjun ke lapangan memastikan ketersediaan stok pangan, juga kita himbau masyarakat untuk melakukan gerakan tanam mandiri secara masif," ujarnya.
Tidak hanya itu, dirinya juga mengharapkan Pemerintah Kabupaten dan Kota di Sumsel melakukan operasi pasar secara masif dan sidak kepada distributor pagan, agar tidak terjadi kecurangan yang mempengaruhi stabilitas harga.
Load more