"Jakarta, angkatan kerja untuk tamatan SD, SMP, 26 persen. Itu artinya, 75 persen itu tamatan SMA dan perguruan tinggi atas," ugkap Anies Baswedan.
Namun, di tempat lain selain Jakarta malah alami sebaliknya. "Misalnya, SD, SMP hanya 65 persen, di Jambi 50 persen, Kalimantan 60 persen.
"Sementara Maluku Utara, itu 50 persen. Kualitas tenaga kerja kita, Gap-nya itu besar," ujarnya.
Apalahi kalau dimasukan angka IPM, kata dia, indeks pembangunan manusia itu ada satu dekade. Maka dari itu, hal ini kabar yang harus dikoreksi.
"Sumatera, Jawa pada tahun 2022 itu angkanya 74,19 IPM-nya, Kelimantan, Bali, dan Nusra, Sulawesi, Maluku dan Papua pada tahun 2022 di angka 69,47. Gap-nya sepuluh tahun, satu dekade," ujarnya.
Nah, kata Anies Baswedan bila Gap ini jalan terus, maka tingkat terdidikan rendah dan muncul dalam IPM kesehatan, pendidikan dan lainnya angka Gap-nya seperti ini.
"Lalu, investasi kita untuk perekonomian itu beroreantasi justru kepada capital intensif dan bukan untuk employment dan akhirnya terjadi Gap itu akan meluas," pungkasnya. (aag)
Load more