Jakarta, tvOnenews.com - Capres dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan bocorkan data pertumbuhan ekonomi di Indonesia, yang belum berhasil menyelesaikan pengangguran.
Anies Baswedan menyebutkan salah satu data pertumbuhan ekonomi di Indonesia, salah satunya Maluku Utara.
Di mana Maluku Utara memiliki laju Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar 22.94 persen. Sementara, penurunan tingkat pengangguran terbukanya (TPT) hanya dibawah satu persen atau 0,8 persen.
"Itu baru di Mauluku Utara, sedangkan masyarakat di tempat menjadi penonton. Tak memnikmati besarnya pertumbuhan ekonomi yang ada di kawasn itu," pungkas Anies Baswedan seperti yang dikutip dari kanal YouTube Refky Harun, Minggu (12/11/2023).
Lanjut Anies Baswedan katakan, untuk investasi di negeri Indonesia alami peningkatan.Akan tetapi, penyerapan tenaga kerjanya justru menurun.
"Ya, investasi meningkat dari tahun 2013, dari 399 triliun menjadi 1200 triliun pada tahun 2022. Tapi mirisnya penyerapan tenaga kerja signifikan menurun," ungkap Anies Baswedan.
Selain itu, Anies Baswedan katakan, bila melihat kawasan kontribusi sektor lapangan kerja di pertanian dan manufaktur, itu menyerap 44 persen menyerap tenaga kerja.
"Dan, ini menurun. Sementara, pertembangan yang menyerap tenaga kerja sebesar 1 persen, justru investasinya meningkat di situ," pungkasnya.
Oleh sebab itu, kata Anies Baswedan hal seperti ini harus berubah. Bahkan, dia ajak masyarakat untuk mendorong sektor-sektor yang menyediakan tenaga kerja alami peningkatan.
"Lalu, dilihat meningkatnya infrasturktur tidak selaras dengan peningkatan layanan. Di mana tahun 2014 anggaran infrastruktur kita 187 triliun, 2022 menjadi 360 triliun, itu meningkat dua kali lipat," pungkasnya.
"Sementara di sisi lain incremental ratio kita, yang harusnya menurun malah angkanya meningkat, dari 4,2 menjadi 7,3. Artinya, tingkat efesiensi kita turun," ungkapnya.
Lanjutnya menjelaskan soal indeks perfoma logistik Indonesia alami stagnant. Bahkan, dia katakan, bila dilihat persentase jalan kabupaten kota alami stagnant selama 8 tahun.
"Ini semua gambaran terlihat secara fisik, lalu bagaimana di balik itu? yaitu kualitas manusia," ujar Anies Baswedan.
Kata Anies Baswedan, bahwa kualitas manusia antara Jakarta dengan daerah lain gap-nya terlihat sekali.
"Jakarta, angkatan kerja untuk tamatan SD, SMP, 26 persen. Itu artinya, 75 persen itu tamatan SMA dan perguruan tinggi atas," ugkap Anies Baswedan.
Namun, di tempat lain selain Jakarta malah alami sebaliknya. "Misalnya, SD, SMP hanya 65 persen, di Jambi 50 persen, Kalimantan 60 persen.
"Sementara Maluku Utara, itu 50 persen. Kualitas tenaga kerja kita, Gap-nya itu besar," ujarnya.
Apalahi kalau dimasukan angka IPM, kata dia, indeks pembangunan manusia itu ada satu dekade. Maka dari itu, hal ini kabar yang harus dikoreksi.
"Sumatera, Jawa pada tahun 2022 itu angkanya 74,19 IPM-nya, Kelimantan, Bali, dan Nusra, Sulawesi, Maluku dan Papua pada tahun 2022 di angka 69,47. Gap-nya sepuluh tahun, satu dekade," ujarnya.
Nah, kata Anies Baswedan bila Gap ini jalan terus, maka tingkat terdidikan rendah dan muncul dalam IPM kesehatan, pendidikan dan lainnya angka Gap-nya seperti ini.
"Lalu, investasi kita untuk perekonomian itu beroreantasi justru kepada capital intensif dan bukan untuk employment dan akhirnya terjadi Gap itu akan meluas," pungkasnya. (aag)
Load more