Boyolali, Jawa Tengah- Setelah terpuruk akibat imbas dari pandemi Covid-19, kini para perajin tembaga kuningan di Dukuh Tumang, Desa Cepogo, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, mulai bangkit menatap masa depan usaha mereka.
Kepala Desa Cepogo, Mawardi mengatakan, dengan adanya aplikasi penjualan yang mereka ciptakan, diharapkan bisa mengikuti perkembangan di era digital seperti saat ini, juga bisa mendongkak penjualan para perajin tembaga kuningan di desa
tersebut. Aplikasi tersebut mereka buat melalui kerja sama dengan salah satu perguruan tinggi swasta di Solo.
“Yang pertama saya mengucapkan terima kasih, dan aplikasi Javacraft ini menjawab tantangan di era digital dan sudah mempunyai anggota lebih dari 100 perajin tembaga kuningan,” kata Mawardi Kepala Desa Cepogo saat memperkenalkan aplikasi Javacraft dan Art Galery Research Center di Balai Desa setempat, Kamis (2/12/2021).
Mawardi menuturkan bahwa saat ini jumlah pelaku perajin tembaga kuningan didesanya ada sebanyak 2000 orang.
“Jumlah tersebut bisa menghidupi 50 persen warga dari jumlah penduduk Desa Cepogo sebanyak 9028 jiwa,”ucapnya.
Ketua Koperasi Tembaga Kuningan Cepogo, Muhammad Mansur menjelaskan, aplikasi ini sangat dibutuhkan oleh para perajin, dan harapan ke depan aplikasi ini bisa tersedia di google play maupun play store.
Load more