“Pertama Lumbung Pangan harus mengutamakan lahan-lahan yang belum optimal. Seperti sawah yang belum optimal luas panennya, lahan kering yang bisa untuk padi gogo, jagung, dan umbi-umbian. Lahan tidur, lahan terlantar, lahan rawa dan pasang surut yang jumlahnya mencapai 20 juta hektar, ini belum optimal,” urainya.
Jafar Hafsah juga menjelaskan bahwa Lumbung Pangan nantinya juga akan mengoptimalkan hutan yang telah mengalami kerusakan untuk penghutanan kembali dengan tanaman energi sekaligus tanaman pangan dalam bentuk buah, seperti aren dan sukun.
“Tapi yang pasti kita tidak akan mengkonversi lahan hutan untuk dijadikan produksi pangan,” tutupnya.(ito)
Load more