Jakarta, tvOnenews.com - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat pendapatan premi industri asuransi umum senilai Rp73,58 triliun sampai kuartal III 2023, atau meningkat 10,1 persen year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp66,85 triliun.
Wakil Ketua AAUI Bidang Statistik & Riset Trinita Situmeang dalam konferensi pers AAUI di Jakarta, Selasa, mengatakan pendapatan premi mayoritas dikontribusi oleh lini usaha properti senilai Rp18,65 triliun atau setara 25,3 persen dari total pendapatan premi industri asuransi umum.
“Lalu, lini usaha kendaraan bermotor berkontribusi senilai Rp14,59 triliun atau setara 19,8 persen, dan lini usaha asuransi kredit berkontribusi senilai Rp13,86 triliun atau setara 18,83 persen,” kata Trinita.
Kemudian, lini usaha asuransi kesehatan berkontribusi senilai Rp5,29 triliun atau setara 7,2 persen, dan lini usaha marine cargo berkontribusi senilai Rp3,89 triliun atau setara 5,3 persen.
Trinita menyebut untuk jalur distribusi premi industri asuransi umum sebesar 32 persen atau setara Rp22,39 triliun berasal dari broker, sebesar 31 persen atau senilai Rp19,52 triliun dari jalur distribusi direct (langsung), dan sebesar 14 persen atau Rp11,25 triliun didistribusi dari leasing.
Selanjutnya sebesar 14 persen atau senilai Rp9,45 triliun dari agen dan sebesar 4 persen atau Rp3,30 triliun dari bancassurance.
Load more